Menuju konten utama

Obat Virus Corona COVID-19 Masuk Daftar Remedi Langka di AS

Persediaan obat untuk penyakit virus corona COVID-19 mulai langka dan menipis di Amerika Serikat.

Obat Virus Corona COVID-19 Masuk Daftar Remedi Langka di AS
Ilustrasi virus Korona. foto/istockphoto

tirto.id - Persediaan obat untuk mencegah virus corona atau COVID-19 masuk daftar remedi atau obat langka di Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, Kamis kemarin seperti dilansir Antara yang mengutip Reuters, Jumat (28/2/2020).

Meski masuk dalam daftar obat langka di AS, pihak FDA hingga kini tidak mau menyebutkan nama obat yang mulai langka tersebut.

Menurut FDA, kelangkaan terjadi karena pembuatan salah satu bahan dari obat tersebut terdampak wabah virus corona yang saat ini telah menyebar ke lebih dari 40 negara di luar Cina.

Walaupun demikian, otoritas obat-obatan AS itu menjelaskan ada sejumlah obat alternatif yang dapat dikonsumsi pasien.

"Kami bekerja sama dengan pembuat obat dan pihak terkait untuk mengantisipasi kelangkaan. Kami akan menempuh segala cara demi mencegah adanya kelangkaan," kata FDA dalam pernyataan tertulis.

FDA pada pekan ini telah mengidentifikasi 20 jenis obat yang keseluruhan bahannya, atau lokasi produksinya, berada di China. Badan obat-obatan AS itu telah menghubungi para produsen untuk memeriksa kemungkinan adanya kelangkaan di tengah penyebaran wabah COVID-19.

Sebelumnya, laman Johns Hopkins Medicine menyatakan, belum ditemukan obat untuk penanganan penyakit ini.

Namun kini, masyarakat dunia tidak perlu lagi khawatir sebab telah ditemukan vaksin untuk mengatasinya.

National Institutes of Health mengunggah laporan bahwa telah ditemukan vaksin untuk mengatasi penyakit MERS yang dinamakan vaksin Remdesivir. Penelitian menunjukkan bahwa vaksin remdesivir berhasil mencegah penyakit pada kera rhesus yang terinfeksi MERS.

Remdesivir mencegah penyakit ketika diberikan sebelum infeksi dan memperbaiki kondisi kera ketika diberikan setelah hewan sudah terinfeksi.

Hasil penelitian yang menjanjikan tersebut mendukung uji klinis vaksin Remdesivir sebagai antivirus COVID-19.

MERS-CoV memiliki hubungan erat dengan novel COVID-19, yang menyebabkan wabah di seluruh dunia sejak kasusnya dilaporkan pertama kali di Wuhan, Cina, Desember 2019 lalu.

Sementara, Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian menyampaikan negaranya tengah mempelajari virus COVID-19 mulai dari cara penanganan hingga pembuatan vaksin.

Untuk proses pembuatan vaksin, Xiao Qian menjelaskan bahwa kini Cina tengah dalam tahap percobaan pada hewan.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH