Menuju konten utama

Obat Apa Methylprednisolone, 9 Manfaat dan Cara Minumnya

Methylprednisolone digunakan sebagai anti inflamasi atau imunosupresif dan lima kali lebih kuat dalam sifat anti-inflamasi dibandingkan hidrokortison.

Obat Apa Methylprednisolone, 9 Manfaat dan Cara Minumnya
Ilustrasi Obat. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Methylprednisolone adalah obat untuk mengobati kondisi seperti radang sendi, kelainan darah, reaksi alergi yang parah, kanker jenis tertentu, masalah mata, penyakit kulit, ginjal, usus, paru-paru, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

WebMD menulis obat ini mengurangi respons sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit untuk mengurangi gejala seperti pembengkakan, rasa sakit, dan reaksi alergi. Obat ini adalah hormon kortikosteroid, metilprednisolon juga dapat digunakan dengan obat lain pada gangguan hormon.

Medical News Today melaporkan methylprednisolone termasuk dalam kelas obat yang disebut glukokortikoid. Kelas obat adalah sekelompok obat yang bekerja dengan cara yang sama. Obat ini sering digunakan untuk mengobati kondisi serupa.

Methylprednisolone dan turunannya, metilprednisolon asetat suksinat, dan natrium metilprednisolon, adalah glukokortikoid sintetis yang bekerja pada tingkat menengah.

Obat ini digunakan terutama sebagai anti inflamasi atau imunosupresif. Metilprednisolon lima kali lebih kuat dalam sifat anti-inflamasi dibandingkan dengan hidrokortison (kortisol).

Manfaat Methylprednisolone

Antonio Ocejo dan Ricardo Correa dalam artikel ilmiah mereka berjudul Methylprednisolone menjelaskan, methylprednisolone memiliki beragam manfaat termasuk dalam bidang dermatologi, endokrinologi, gastroenterology, hematologi, neurologi, oftalmologi, nefrologi, pulmonology, hingga reumatologi. Berikut ini adalah penjelasannya:

  1. Dalam dermatologi, obat ini memiliki kegunaan untuk mengelola dermatitis atopik, dermatitis kontak, pemfigus vulgaris, dan foliaceus, pemfigus bulosa, eritema multiforme, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermis toksik.
  2. Dalam endokrinologi, obat ini digunakan untuk mengatasi hiperplasia adrenal kongenital, hiperkalsemia yang berhubungan dengan kanker, dan sebagai pengobatan lini kedua bersama dengan mineralokortikoid untuk insufisiensi adrenokortikal primer atau sekunder.
  3. Dalam gastroenterologi, penggunaan metilprednisolon adalah untuk eksaserbasi akut penyakit radang usus.
  4. Dalam hematologi, obat ini berfungsi untuk mengobati anemia hemolitik autoimun, anemia aplastik bawaan (eritroid), dan trombositopenia imun.
  5. Dalam neurologi, ini adalah terapi andalan pada eksaserbasi akut multiple sclerosis.
  6. Dalam oftalmologi, ini adalah pilihan terapi pada proses alergi dan inflamasi yang parah pada mata dan adneksanya, seperti uveitis, skleritis, korioretinitis, iritis dan iridosiklitis, keratitis, neuritis optik, vaskulitis retina, serta konjungtivitis alergi.
  7. Dalam nefrologi, sangat membantu dalam pengelolaan sindrom nefrotik, tipe idiopatik, atau sekunder akibat nefritis lupus.
  8. Dalam pulmonologi, indikasinya termasuk pneumonitis aspirasi, asma, penyakit berilium kronis sebagai tambahan kemoterapi antituberkulosis pada tuberkulosis paru diseminata, pneumonia eosinofilik, dan sarkoidosis simptomatik.
  9. Dalam bidang reumatologi, obat ini memiliki indikasi untuk penanganan karditis reumatik akut, gout akut, spondilitis ankilosa, dermatomiositis dan polimiositis, artritis psoriatis, serta artritis reumatoid, termasuk tipe remaja dan lupus eritematosus sistemik.

Cara Minum Methylprednisolone

Methylprednisolone tersedia dalam bentuk tablet untuk diminum. Dokter akan meresepkan jadwal dosis yang terbaik untuk pasien meminumnya.

Medline Plus menulis, ikuti petunjuk pada label resep dengan hati-hati, dan mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan petunjuk cara menggunakan obat.

Minum methylprednisolone persis seperti yang diarahkan. Jangan meminumnya lebih banyak atau lebih sedikit maupun lebih sering daripada yang diresepkan oleh dokter.

Jangan berhenti mengonsumsi metilprednisolon tanpa berkonsultasi dengan dokter. Menghentikan obat secara tiba-tiba dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, sakit perut, muntah, mengantuk, kebingungan, sakit kepala, demam, nyeri sendi dan otot, kulit mengelupas, dan penurunan berat badan.

Jika mengonsumsi dosis besar untuk waktu yang lama, dokter mungkin akan mengurangi dosis secara bertahap agar tubuh pasien dapat menyesuaikan diri sebelum menghentikan obat sepenuhnya.

Perhatikan efek samping lain, apabila secara bertahap terjadi hal yang tidak biasa pada tubuh saat mengurangi dosis dan atau setelah berhenti minum tablet. Maka, segera hubungi dokter agar mendapatkan tindakan segera.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari