Menuju konten utama

Ninja Xpress Perkuat Dukungan untuk UKM dengan 5 Inovasi Baru

Ninja Xpress memperkenalkan lima inovasi baru untuk mendukung keberlangsungan Usaha Kecil Menengah (UKM). Apa saja?

Ninja Xpress Perkuat Dukungan untuk UKM dengan 5 Inovasi Baru
Chief Marketing Officer Ninja Xpress, Andi Djoewarsa (kiri) Head of Public Relation Ninja Xpress, Ribka Pratiwi (kanan). (FOTO/Dok. Ninja Xpress)

tirto.id - Ninja Xpress memperkenalkan lima inovasi baru untuk mendukung keberlangsungan Usaha Kecil Menengah (UKM). Inovasi tersebut diharapkan dapat menjawab kebutuhan bisnis UKM yang dinamis.

Head of Public Relation Ninja Xpress, Ribka Pratiwi, menjelaskan lima layanan yang dihadirkan. Pertama, International Deliveries, yang tujuannya untuk memudahkan shipper (pengirim) dalam mengekspor produk.

Kedua, Creative Hub. Inovasi ini menghadirkan foto dan video produk dan endorsement yang telah digunakan oleh lebih dari 9.000 shipper.

"Sampai dengan 2023 ini sudah lebih dari 9.000 UKM yang pernah menggunakan layanan Creative Hub kita. Dari situ sudah lebih dari 85.000 foto dan video produk yang dihasilkan," kata Ribka dalam Media Gathering Wrap Up 2023 dan Proyeksi 2024, Jakarta, Selasa (13/12/2023).

Lebih lanjut, layanan berikutnya adalah Ninja Biz, yaitu aplikasi Third Party Logistics (3PL) pertama dan satu-satunya yang dapat mengirimkan paket dengan fitur kirim dulu bayar kemudian. Tercatat hingga Desember 2023, terdapat lebih dari 35 persen active shipper yang telah mengirim lebih dari 7.000 kg paket melalui aplikasi Ninja Biz.

"Ninja Biz sendiri malah nge-capture orang-orang biasa, yang barangnya cuma sedikit, dan mereka enggak usah ke agen dan lain-lain," ucap Ribka.

Ninja Xpress

Para karyawan warehouse Ninja Xpress sedang mengukur dimensi dan menimbang berat barang yang akan dikirim menggunakan mesin otomatis dimension weight and scanning (DWS). (FOTO/Dok. Ninja Xpress)

Kemudian, terdapat layanan pendukung kerja sama dengan Livechamp dan Sellercraft. Perusahaan juga kembali mengadakan program Aksilerasi yang merupakan program Ninja Xpress yang memberikan akses untuk menghubungkan pemilik brand dengan calon reseller yang telah dikurasi, guna menumbuhkan relasi yang memberikan dampak positif terhadap bisnis.

Pada 2023, catatan pengiriman Ninja Xpress pada periode Harbolnas mencatat peningkatan pada periode 10.10 hingga 11.11 sebanyak 20 persen. Hal ini juga menunjukkan keberlanjutan tren dari tahun sebelumnya, yang mana tercatat lebih dari 90 persen paket yang dikirim berukuran kecil atau maksimal 20x11x7cm.

Paket yang dikirim didominasi oleh produk kosmetik dan aksesoris fesyen seperti baju, jam tangan, kacamata, dan sepatu. Data ini mencerminkan adaptabilitas Ninja Xpress terhadap kebutuhan pasar.

Sementara itu, shipper Ninja Xpress di Bekasi, Tangerang, dan Bogor mendominasi sebagai daerah asal pengiriman terbanyak. Lebih rinci, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur menjadi daerah tujuan pengiriman terbanyak.

Ninja Xpress juga berhasil mempertahankan tingkat layanan atau Service Level Agreement/SLA sebesar 98 persen yang menunjukkan komitmen pelayanan dan fasilitas pengiriman tepat waktu.

Chief Marketing Officer Ninja Xpress, Andi Djoewarsa, mengatakan pihaknya terus mengembangkan layanan ke segmen bisnis yang menargetkan kerja sama dengan perusahaan. Dia yakin, hal tersebut akan memenuhi kebutuhan di sektor logistik yang memiliki ruang explorasi dan potensi yang besar.

"Dalam menghadapi dinamika pasar saat ini, Ninja Xpress tidak hanya fokus pada pengembangan inovasi layanan ke UKM saja, tetapi juga secara aktif mencoba untuk mengembangkan layanannya ke segmen bisnis yang menargetkan kerja sama dengan perusahaan, karena kami melihat bahwa peluang kerja sama dengan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan di sektor logistik memiliki ruang eksplorasi dan potensi yang besar,” ucap Andi.

Ninja Xpress

Para karyawan warehouse Ninja Xpress sedang mengukur dimensi dan menimbang berat barang yang akan dikirim menggunakan mesin otomatis dimension weight and scanning (DWS). (FOTO/Dok. Ninja Xpress)

Hal ini diperkuat dengan data dari e-Conomy SEA 2023 report yang menyebutkan bahwa Indonesia, dalam sektor-sektor ekonomi digital, seperti e-commerce, yang sebelumnya mengalami pertumbuhan selama pandemi, diperkirakan akan mengalami perlambatan pertumbuhan pada 2024.

Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya perubahan tren belanja online pasca pandemi dan ketidakpastian ekonomi global saat ini. Adanya tantangan ekonomi tersebut juga berdampak kepada perkembangan industri logistik Indonesia.

Data tersebut didukung dengan Suara UKM Negeri Vol 3 yang menunjukkan bahwa terjadi penurunan pengguna belanja online baru. Pada 2022, 74 persen masyarakat Indonesia sudah menjadi pengguna internet, dan 86 persen di antaranya adalah e-shopper.

Hal kedua, masih menurut e-Conomy SEA 2023 report, pertumbuhan e-commerce melambat setelah konsumen yang sensitif harga dan memilih opsi lain. Namun, jumlah pengguna yang setia masih cukup banyak, sehingga mengimbangi penurunan pertumbuhan pasar dengan kenaikan pertumbuhan pendapatan bersih.

Suara UKM Negeri Vol 3 juga menunjukkan fenomena adanya kelompok kecil yang menyumbang 14 persen dari populasi pembelanja online di Indonesia. Mereka bertanggung jawab atas 43 persen dari total pembelian e-commerce yang selanjutnya disebut e-shoppaholics.

Melihat tantangan dan peluang tersebut, Ninja Xpress berupaya untuk menghadirkan inovasi di bidang logistik yang tidak hanya mendorong perkembangan bisnis UKM, tetapi juga dengan mengeksplorasi peluang usaha dengan bekerjasama dengan perusahaan.

Baca juga artikel terkait INOVASI NINJA XPRESS atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Bisnis
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang