tirto.id - Puasa bulan Zulhijah di antaranya adalah puasa Tarwiyah (8 Zulhijah) dan puasa Arafah (9 Zulhijah). Selain itu, ada pula puasa ayyamul bidh yang khusus pada Zulhijah dikerjakan pada 14, 15, dan 16 Zulhijah.
Bulan Zulhijah merupakan salah satu bulan mulia (al-asyhur al-hurum) yang di dalamnya terdapat berbagai amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam. Pada bulan-bulan “al-asyhur al-hurum”, Allah menjanjikan pahala yang berlipat atas setiap amal saleh yang dikerjakan manusia. Sebaliknya, Allah memberikan ancaman berlipat pula atas setiap dosa yan diperbuat manusia.
Dikutip dari laman Muhammadiyah, keutamaan bulan Zulhijah di antaranya adalah banyaknya amalan sunah, mulai dari sedekah, puasa, qurban, haji dan umrah, hingga salat Idul Adha.
Dalil Puasa Bulan Zulhijah & Keutamaannya
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dikerjakan umat Islam pada 8 Zulhijah. Diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "Puasa di hari Tarwiyah (8 Zulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Zulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun," (H.R. Tirmidzi)
Dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada 9 Zulhijah. Puasa ini berlaku bagi umat muslim yang tidak menunaikan ibadah haji, sedangkan umat muslim yang berhaji pada 9 Zulhijah tengah menunaikan wukuf di Padang Arafah dan dilarang berpuasa.
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. menganjurkan kepada para sahabat untuk melakukan 2 puasa sunnah, yaitu puasa Arafah dan Puasa Asyura.
Rasulullah saw. bersabda, "Puasa satu hari Arafah (9 Zulhijah), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) 1 tahun sebelumnya dan 1 tahun setelahnya. Puasa hari ‘Asyura’ (10 Muharam), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) 1 tahun sebelumnya.”(H.R. Muslim 1162).
Beberapa keuatamaan puasa pada bulan Zulhijah adalah sebagai berikut.
Puasa Arafah Menebus Dosa selama 2 Tahun
Rasulullah saw. menyebutkan melalui hadisnya bahwa puasa Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Dalilnya terdapat dalam hadis berikut.
“Dari Abi Qatadah al-Anshari, bahwasanya Rasulullah saw. ditanya tentang puasa Arafah, lalu ia berrsabda, “Puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa (selama 2 tahun), yakni satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Adapun puasa ‘Asyura (10 Muharram) dapat menghapuskan dosa selama setahun yang telah lalu,” (H.R. Muslim).
Puasa Bulan Zulhijah adalah Salah Satu Amalan yang Disukai Allah
Puasa sunah Zulhijah, yang bisa dimulai sejak awal bulan, termasuk puasa tarwiyah dan puasa Arafah, ermasuk dalam amalan yang disukai Allah.
Diriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijah).” Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi saw. menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun.” (H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Puasa Arafah Termasuk Sunah Rasulullah
Melaksanakan puasa sunah, termasuk puasa Zulhijah yang di dalamya ada puasa Arafah, merupakan bagian dari melaksanakan sunah Rasulullah. Dalilnya terdapat dalam hadis, "Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah, yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan, dan salat dua rakaat sebelum subuh,” (H.R. An-Nasa’i dan Ahmad).
Orang yang Berpuasa Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat
Puasa dan Al-Qur’an akan menjadi syafaat bagi umat muslim saat hari kiamat kelak. Diriwayatkan, bahwa pada hari perhitungan, ketika seorang muslim yang rajin berpuasa dan membaca Al-Qur'an dihisab, maka puasa dan Al-Qur'an memberi kesaksian.
Puasa mengatakan ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya (orang yang berpuasa) dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku, “Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku menghalanginya (orang yang membaca Al-Qur'an) dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.” (H.R. Ahmad)
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Sebelum Idul Adha
Mengutip dari artikel "Ini Lafal Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijah" oleh Alhafiz Kurniawan (NU Online), niat puasa tarwiyah dan puasa Arafah dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut.
Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”
Niat Puasa Arafah
نويتُ صومَ عرفة سُنّةً لل تعالى
“Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya, “Saya berniat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.”
Jadwal Puasa Bulan Zulhijah 2022
Berikut ini jadwal puasa yang dikerjakan pada bulan Zulhijah 2022 dengan mengacu keputusan sidang isbat Zulhijah 1443 H bahwa 1 Zulhijah tahun ini bertepatan dengan Jumat, 1 Juli 2022.
Hari/Tanggal Hijriyah | Tanggal Masehi | Jenis Puasa |
1 Zulhijah | 1 Juli | |
2 Zulhijah | 2 Juli | |
3 Zulhijah | 3 Juli | |
4 Zulhijah | 4 Juli | |
5 Zulhijah | 5 Juli | |
6 Zulhijah | 6 Juli | |
7 Zulhijah | 7 Juli | |
8 Zulhijah | 8 Juli | Tarwiyah |
9 Zulhijah | 9 Juli | Arafah |
10 Zulhijah | 10 Juli | - (Idul Adha) |
11 Zulhijah | 11 Juli | - (Tasyrik) |
12 Zulhijah | 12 Juli | - (Tasyrik) |
13 Zulhijah | 13 Juli | - (Tasyrik) |
14 Zulhijah | 14 Juli | Puasa Kamis, Ayyamul Bidh |
15 Zulhijah | 15 Juli | Ayyamul Bidh |
16 Zulhijah | 16 Juli | Ayyamul Bidh |
17 Zulhijah | 17 Juli | |
18 Zulhijah | 18 Juli | Puasa Senin |
19 Zulhijah | 19 Juli | |
20 Zulhijah | 20 Juli | |
21 Zulhijah | 22 Juli | Puasa Kamis |
22 Zulhijah | 22 Juli | |
23 Zulhijah | 23 Juli | |
24 Zulhijah | 24 Juli | |
25 Zulhijah | 25 Juli | Puasa Senin |
26 Zulhijah | 26 Juli | |
27 Zulhijah | 27 Juli | |
28 Zulhijah | 28 Juli | Puasa Kamis |
29 Zulhijah | 29 Juli | |
30 Zulhijah | 30 Juli |
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Fitra Firdaus