Menuju konten utama

Niat Puasa Sebelum Idul Adha, Apa Saja Macamnya, dan Berapa Hari?

Niat puasa sebelum Idul Adha, di antaranya puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Berapa hari puasa sunah Zulhijah dilakukan?

Niat Puasa Sebelum Idul Adha, Apa Saja Macamnya, dan Berapa Hari?
Ilustrasi Buka Puasa Bersama. foto/istockphoto

tirto.id - Puasa bulan Zulhijah di antaranya adalah puasa Tarwiyah (8 Zulhijah) dan puasa Arafah (9 Zulhijah). Selain itu, ada pula puasa ayyamul bidh yang khusus pada Zulhijah dikerjakan pada 14, 15, dan 16 Zulhijah.

Bulan Zulhijah merupakan salah satu bulan mulia (al-asyhur al-hurum) yang di dalamnya terdapat berbagai amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam. Pada bulan-bulan “al-asyhur al-hurum”, Allah menjanjikan pahala yang berlipat atas setiap amal saleh yang dikerjakan manusia. Sebaliknya, Allah memberikan ancaman berlipat pula atas setiap dosa yan diperbuat manusia.

Dikutip dari laman Muhammadiyah, keutamaan bulan Zulhijah di antaranya adalah banyaknya amalan sunah, mulai dari sedekah, puasa, qurban, haji dan umrah, hingga salat Idul Adha.

Dalil Puasa Bulan Zulhijah & Keutamaannya

Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dikerjakan umat Islam pada 8 Zulhijah. Diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "Puasa di hari Tarwiyah (8 Zulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Zulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun," (H.R. Tirmidzi)

Dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada 9 Zulhijah. Puasa ini berlaku bagi umat muslim yang tidak menunaikan ibadah haji, sedangkan umat muslim yang berhaji pada 9 Zulhijah tengah menunaikan wukuf di Padang Arafah dan dilarang berpuasa.

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. menganjurkan kepada para sahabat untuk melakukan 2 puasa sunnah, yaitu puasa Arafah dan Puasa Asyura.

Rasulullah saw. bersabda, "Puasa satu hari Arafah (9 Zulhijah), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) 1 tahun sebelumnya dan 1 tahun setelahnya. Puasa hari ‘Asyura’ (10 Muharam), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) 1 tahun sebelumnya.”(H.R. Muslim 1162).

Beberapa keuatamaan puasa pada bulan Zulhijah adalah sebagai berikut.

Puasa Arafah Menebus Dosa selama 2 Tahun

Rasulullah saw. menyebutkan melalui hadisnya bahwa puasa Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Dalilnya terdapat dalam hadis berikut.

“Dari Abi Qatadah al-Anshari, bahwasanya Rasulullah saw. ditanya tentang puasa Arafah, lalu ia berrsabda, “Puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa (selama 2 tahun), yakni satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Adapun puasa ‘Asyura (10 Muharram) dapat menghapuskan dosa selama setahun yang telah lalu,” (H.R. Muslim).

Puasa Bulan Zulhijah adalah Salah Satu Amalan yang Disukai Allah

Puasa sunah Zulhijah, yang bisa dimulai sejak awal bulan, termasuk puasa tarwiyah dan puasa Arafah, ermasuk dalam amalan yang disukai Allah.

Diriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijah).” Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi saw. menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun.” (H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Puasa Arafah Termasuk Sunah Rasulullah

Melaksanakan puasa sunah, termasuk puasa Zulhijah yang di dalamya ada puasa Arafah, merupakan bagian dari melaksanakan sunah Rasulullah. Dalilnya terdapat dalam hadis, "Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah, yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan, dan salat dua rakaat sebelum subuh,” (H.R. An-Nasa’i dan Ahmad).

Orang yang Berpuasa Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat

Puasa dan Al-Qur’an akan menjadi syafaat bagi umat muslim saat hari kiamat kelak. Diriwayatkan, bahwa pada hari perhitungan, ketika seorang muslim yang rajin berpuasa dan membaca Al-Qur'an dihisab, maka puasa dan Al-Qur'an memberi kesaksian.

Puasa mengatakan ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya (orang yang berpuasa) dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku, “Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku menghalanginya (orang yang membaca Al-Qur'an) dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.” (H.R. Ahmad)

Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Sebelum Idul Adha

Mengutip dari artikel "Ini Lafal Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijah" oleh Alhafiz Kurniawan (NU Online), niat puasa tarwiyah dan puasa Arafah dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut.

Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”

Niat Puasa Arafah

نويتُ صومَ عرفة سُنّةً لل تعالى

“Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala.”

Artinya, “Saya berniat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.”

Jadwal Puasa Bulan Zulhijah 2022

Berikut ini jadwal puasa yang dikerjakan pada bulan Zulhijah 2022 dengan mengacu keputusan sidang isbat Zulhijah 1443 H bahwa 1 Zulhijah tahun ini bertepatan dengan Jumat, 1 Juli 2022.

Hari/Tanggal HijriyahTanggal MasehiJenis Puasa
1 Zulhijah1 Juli
2 Zulhijah2 Juli
3 Zulhijah3 Juli
4 Zulhijah4 Juli
5 Zulhijah5 Juli
6 Zulhijah6 Juli
7 Zulhijah7 Juli
8 Zulhijah8 JuliTarwiyah
9 Zulhijah9 JuliArafah
10 Zulhijah10 Juli- (Idul Adha)
11 Zulhijah11 Juli- (Tasyrik)
12 Zulhijah12 Juli- (Tasyrik)
13 Zulhijah13 Juli- (Tasyrik)
14 Zulhijah14 JuliPuasa Kamis, Ayyamul Bidh
15 Zulhijah15 JuliAyyamul Bidh
16 Zulhijah16 JuliAyyamul Bidh
17 Zulhijah17 Juli
18 Zulhijah18 JuliPuasa Senin
19 Zulhijah19 Juli
20 Zulhijah20 Juli
21 Zulhijah22 JuliPuasa Kamis
22 Zulhijah22 Juli
23 Zulhijah23 Juli
24 Zulhijah24 Juli
25 Zulhijah25 JuliPuasa Senin
26 Zulhijah26 Juli
27 Zulhijah27 Juli
28 Zulhijah28 JuliPuasa Kamis
29 Zulhijah29 Juli
30 Zulhijah30 Juli

Baca juga artikel terkait JADWAL PUASA ZULHIJAH 2022 atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Fitra Firdaus