tirto.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Saefullah merespons pernyataan Ketua Umum Partai PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengkritik pelaksanaan ajang balapan mobil listrik Formula E di Monas.
Menurut Megawati, sebaiknya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencari lokasi lain lantaran Monas merupakan kawasan cagar budaya.
Namun Saefullah sepertinya tak menanggapi terlalu serius kritik Megawati. Ia hanya mengatakan alasan Pemprov DKI menggelar balapan Formula E di Monas, agar Indonesia terkenal di dunia hingga akhirat.
"Ngapain tanggung-tanggung terkenal di dunia? Terkenal di dunia dan akhirat, ya kan? Kan kita percaya setelah ada dunia, ada akhirat," kata dia di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).
Menurutnya, Monas merupakan ikon nasional yang kebetulan ada di DKI Jakarta. Pemprov, kata dia, ingin ikon Ibu Kota itu menjadi sorotan media nasional maupun internasional.
"Sehingga 'oh ini ada ya namanya Tugu Monas, Monumen Nasional di Jakarta, Indonesia' sehingga orang semakin tahu seperti apa sih," ucapnya.
Pemprov DKI Jakarta berjanji selama pelaksanaan Formula E nanti, tidak akan merusak cagar budaya itu.
Saat pembuatan konstruksi lintasan tribun penonton dan fasilitas lainnya, Pemrov DKI akan memperhatikan UU 11/2010 tentang Cagar Budaya.
"Kan enggak ada yang dirusak, siapa yang mau ngerusak? Enggak ada. Ini semua urusan membangun, enggak ada urusan merusak," ujarnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali