Menuju konten utama

Neraca Dagang RI Surplus 0,87 Miliar Dolar AS pada Februari 2024

Neraca perdagangan barang Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Februari 2024 sebesar 0,87 miliar dolar AS.

Neraca Dagang RI Surplus 0,87 Miliar Dolar AS pada Februari 2024
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/5/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Februari 2024 sebesar 0,87 miliar dolar AS, yang ditopang oleh non migas sebesar 2,63 miliar dolar AS. Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menuturkan, hal ini merupakan surplus neraca perdagangan selama 46 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

"Surplus Februari 2024 lebih ditopang oleh surplus non migas sebesar 2,63 miliar dolar AS dengan penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati serta besi dan baja," kata Amalia.

Amalia Adininggar Widyasanti, menuturkan impor nonmigas pada Februari 2024 senilai 15,46 miliar dolar AS, atau turun 2,12 persen dibandingkan periode Januari 2024. Dia juga menyebut, pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Februari 2024 adalah Cina.

Secara rinci, Cina memasok impor nonmigas senilai 11,87 miliar dolar AS atau 37,98 persen dari total impor di Indonesia. Disusul Jepang 2,24 miliar dolar AS atau 7,17 persen, dan Thailand 1,87 miliar dolar AS atau 5,98 persen.

“Impor nonmigas dari ASEAN 5,54 miliar dolar AS atau 17,73 persen dan Uni Eropa 1,92 miliar dolar AS atau 6,15 persen,” ucap Amalia.

Tiga komoditas utama impor nonmigas, seperti mesin/peralatan mekanis, mesin/perlengkapan elektrik, serta plastik/barang dari plastik. Tiga komoditas tersebut memberikan share sebesar 38,53 persen terhadap total impor nonmigas.

Dari sepuluh golongan barang utama non migas pada Februari 2024, mesin/peralatan mekanis dan bagiannya mengalami penurunan terbesar senilai 112,0 juta dolar AS atau 3,91 persen dibandingkan Januari 2024. Sementara peningkatan terbesar adalah kendaraan dan bagiannya 87,5 juta dolar AS atau 13,36 persen.

Sementara itu, Amalia membukukan kinerja impor migas pada Februari 2024 tercatat sebesar 2,98 miliar dolar AS, atau naik 10,42 persen secara bulanan (mtm).

“Secara tahunan nilai impor Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan Februari 2023, naik sebesar 15,84 persen year on year (YoY),” tutur Amalia.

Baca juga artikel terkait NERACA DAGANG atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin