Menuju konten utama
Khotbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat: Mendekati Akhir Bulan Syawal

Naskah khotbah Jumat: mendekati akhir bulan Syawal, amalan dan ibadah apa saja yang masih bisa kita lakukan?

Naskah Khutbah Jumat: Mendekati Akhir Bulan Syawal
Ilustrasi. foto/istockpphoto

tirto.id - Assalaamu ʿalaikum waraḥmatullaahi wabarakaatuh..

Memasuki hari Jumat, tentu bagi laki-laki muslim yang mukallaf, sehat, dan bermukim, salah satu kewajiban yang dilakukan adalah melaksanakan salat Jumat sebagai pengganti salat zuhur.

Dalam salat Jumat, salah satu syarat sahnya adalah mendengarkan khotbah Jumat yang disampaikan khatib.

Naskah Khotbah Jumat

Berikut khotbah Jumat pekan ini yang bisa dijadikan contoh naskah saat melaksanakan ibadah salat Jumat:

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ،

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Setelah Ramadan berakhir, maka bulan yang akan kita lalui adalah Syawal, dan saat ini Syawal pun sudah sudah mendekati akhirnya.

Bulan Syawal adalah bulan silaturahmi. Karenanya mumpung masih ada sisa bulan Syawal, kita giatkan diri kita dan keluarga kita untuk saling bersilaturahmi dengan sanak famili, saudara jauh dan saudara dekat.

Di masa pandemi tentu silaturahmi terbatas, karena kita tidak bisa bertemu langsung tatap muka dengan keluarga dan rekan-rekan kita, namun tidak berarti kewajiban bersilaturahmi telah usai juga.

Karena pada hakikatnya anjuran bersilaturahmi itu tidak terbatas pada waktu tertentu, manfaatkan teknologi dengan melakukan telepon atau video call, agar hubungan bisa tetap terjaga dan tidak terputus begitu saja.

Website resmi NU Online menyebutkan, dalam konteks bulan Syawal sekarang ini kebaikan itu lebih bermakna jika kita menurut sabda rasulullah saw:

"Sesuatu yang cepat mendatangkan kebaikan ialah pahala kebajikan dan silaturrahim, dan yang paling cepat mendatangkan kejelekan adalah perkara buruk dan memutuskan hubungan (keluarga) silaturrahim," (HR. Ibnu Majah).

Begitulah pentingnya silaturahmi dalam Islam, sehingga diposisikan sebagai sebuah amal yang paling cepat mendatangkan pahala dan kebaikan.

Masihkah di antara kita semua ada yang meragukan bahkan menyepelekan anjuran silaturahmi? Sungguh yang demikian itu adalah sebuah kesalahan fatal.

Apabila dihubungkan dengan hadis di atas yang membincang tentang panjangnya usia seseorang maka hadis berikut sangatlah relevan.

Karena usia panjang merupakan salah satu hikmah yang akan di dapat seseorang bila rajin bersilaturahmi.

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

"Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahmi,” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557).

Selain bulan silaturahmi, bulan Syawal juga memiliki beberapa keutamaan, di antara amalan yang bisa kita lakukan adalah:

1. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun," (HR. Muslim).

Berdasarkan hadis ini, jelas disebutkan bahwa keutamaan puasa Syawal bagi yang mengerjakannya adalah mendapat pahala puasa selama setahun penuh setelah puasa Ramadan.

Puasa Syawal merupakan lanjutan dari mengistiqamahkan ibadah yang sudah dilakukan selama Ramadan.

Meski suasana Ramadan telah berlalu, namun diharapkan esensinya tetap bisa dirasakan hingga sebelas bulan kemudian, salah satunya dengan menjalankan puasa Syawal selama 6 hari.

Esensi yang dimaksud yaitu menjadi insan rabbani yang bisa menggapai ketakwaan secara hakiki. Puasa Syawal sendiri sudah bisa dilakukan setelah Idulfitri dan itu tentu menjadi titik awal pertumbuhan bibit yang ditanam selama bulan Ramadan.

Selanjutnya, akan membuat kebiasaan yang memperkuat ibadah dari bulan Dzulhijjah hingga Ramadan lagi.

Lalu kapankah hari terakhir bulan Syawal atau tanggal 30 Syawal 1442 H di tahun ini? Bulan Syawal terakhir jatuh pada Jumat, 11 Juni 2021 berdasarkan kalender Masehi.

Tentu saja hari terakhir bulan Syawal ini berkaitan dengan batas puasa Syawal yang merupakan puasa sunah selama 6 hari yang dikerjakan pada hari-hari bulan Syawal setelah Idulfitri.

2. I’tikaf di Bulan Syawal

Amalan lainnya yang juga bisa kita lakukan di bulan ini adalah ber'itikaf.

Dikutip dari laman Pemkab Bengkalis, melakukan i’tikaf atau berdiam diri di dalam masjid merupakan salah satu keistimewaan di bulan Syawal.

Maksud berdiam diri ini tentunya bukan hanya berdiam diri saja di dalam masjid tanpa melakukan apa-apa. Berbagai amalan dan ibadah dapat dilakukan selama melaksanakan I’tikaf.

I’tikaf merupakan cara seorang hamba lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berzikir, melaksanakan salat 5 waktu dan salat sunah, serta membaca Al-Quran.

Dalam kondisi saat ini, yaitu pandemi COVID-19, perlu kiranya untuk lebih mengedepankan keselamatan diri sendiri dan masyarakat secara umum dengan cukup iktikaf di ruangan yang dikhususkan untuk salat yang terdapat di rumah masing-masing.

Hal tersebut biasa disebut dengan istilah “masjid al-bait” (masjid rumah). Masyarakat Jawa menyebutnya pasalatan, atau sebagian orang menyebut musala rumah.

Melaksanakan ibadah iktikaf di ruangan dalam rumah yang dikhususkan untuk salat hukumnya boleh dan sah dilakukan bagi perempuan menurut pandangan Imam Abu Hanifah dan qaul qadim (pendapat lama) Imam Syafi’i.

Rasulullah saw pernah bersabda yang maknanya:

"Sebaik-baik manusia yaitu mereka yang usianya panjang dan baik amalnya, sedangkan seburuk-beruk manusia adalah mereka yang usianya panjang tetapi amal perbuatannya buruk," (HR. Ahmad, Turmudzi dan Hakim).

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Amal kebaikan sungguhlah berbagai macam. Dalam salah satu hadisnya Rasullah saw pernah menjelaskan bahwa termasuk kebaikan itu adalah menghindarkan duri di tengah jalan hingga membaca zikir di dalam hati, dan berjihad melawan musuh agama.

Karenanya, sebagai muslim marilah kita berlomba-lomba untuk mengerjakan sebuah amal yang paling cepat mendatangkan pahala dan kebaikan.

Amalan-amalan di bulan Syawal seperti sudah disampaikan di atas, marilah kita tingkatkan lagi, agar kita selalu mendapatkan kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.

Jangan karena bulan Ramadan telah berlalu, amalan ibadah kita menjadi berkurang atau menurun karena amalan itu tidak memandang waktu dan tempat.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Mudah-mudahan kita semua senantiasa diberi kekuatan untuk melakukan berbagai ibadah selama kita hidup di dunia.

Demikian khotbah Jumat pada hari ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua. Aamiin.

Baca juga artikel terkait NASKAH KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Fitra Firdaus