Menuju konten utama

Nasi Goreng SBY Luluhkan Prabowo

SBY dan Prabowo sepakat untuk "mengimbangi" pemerintah dengan menjalankan fungsi check and balances.

Nasi Goreng SBY Luluhkan Prabowo
Susilo Bambang Yudoyono, Prabowo Subianto, beserta petinggi Partai Demokrat dan Gerindra dalam pertemuan di Cikeas, Bogor, Kamis (27/7). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id -

Dalam pertemuan antara Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto malam ini (27/7), selaku tuan rumah SBY menjamu Prabowo dengan suguhan nasi goreng. Atas jamuan tersebut, Prabowo mengaku luluh pada SBY.
"Dalam pertemuan yang sebetulnya bukan luar biasa. Kita setelah tadi makan nasi goreng yang luar biasa enaknya. Saya harus akui secara jujur, nasi goreng ini menyaingi nasi goreng Hambalang. Intelnya pak SBY masih kuat. Jadi beliau tahu kelemahan Pak Prabowo nasi goreng. Asal diberi nasi goreng, Pak Prabowo setuju," kata Prabowo di Puri Cikeas, Bogor, (27/7).
Prabowo sepakat untuk bekerja sama dengan SBY dalam pertemuan malam ini. Karena, Prabowo menganggap ada masalah yang mengkhawatirkan dengan demokrasi sehubungan dengan disahkannya UU Pemilu dengan presidential treshold 20 persen.
"Kami akan terus komunikasi. Saya sangat sependapat dengan pak SBY, kita harus lakukan check and balances, setiap kekuasaan harus diawasi dan diimbangi," kata Prabowo.
Meskipun baik Prabowo maupun SBY menganggap pertemuan ini tidak spesial, tapi bila berkaca pada Pilpres 2009 dan 2014, pertemuan ini menunjukkan sikap politik keduanya yang mencair.
Pada 2009 Prabowo yang menjadi cawapres mendampingi Megawati menjadi lawan SBY - Boediono yang keluar sebagai pemenang. Di Pilpres 2014 ketika Prabowo menjadi cawapres bersama Hatta Rajasa, Demokrat pun tak masuk dalam barisan Koalisi Merah Putih dan menyatakan diri sebagai partai poros tengah.
Tidak hanya itu, dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 kemarin, Demokrat dan Gerindra masing-masing mengusung calon sendiri. Demokrat mengusung pasangan Agus-Sylvi, sementara Gerindra mengusung Anies-Sandiaga yang keluar sebagai pemenang.
Mencairnya politik kedua partai juga terlihat dari pernyataan Wakil Ketua Umum Demokrat Syarif Hasan yang mendampingi SBY salam pertemuan dengan Prabowo bahwa kerja sama kedua partai akan dipastikan terus berlanjut ke depannya.
"Kalau melihat selama ini, kelihatannya kami memliki visi yang sama. Dapat dipastikan ke depannya akan selalu bersama-sama," kata Syarif di Puri Cikeas, Bogor, Kamis (27/7).
Syarif juga menyebut kerja sama itu juga melingkupi Pilkada 2018. "Secara implisit kerja sama itu berarti juga termasuk pilkada-pilkada," kata Syarif.
Meski begitu, Syarif menyebut belum ada pembicaraan lebih lanjut perihal nama yang diusung untuk Pilpres 2019 dalam pertemuan malam ini. "Untuk sampai ke sana belum. Tetapi partai Demokrat pada dasarnya sesuai dengan amanah kader. Memang mereka menginginkan kader Demokrat juga ikut dicalonkan di 2019," katanya.

Baca juga artikel terkait PERTEMUAN SBY DAN PRABOWO atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti