tirto.id - Dua partai pengusung pasangan Ahok-Djarot, Partai Nasdem dan PDIP masih berbeda sikap dalam menentukan calon gubernur Jawa Barat pada 2018 mendatang. Partai Nasdem hampir dipastikan mengusung Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dalam Pilkada Jabar 2018. Sedangkan PDIP masih ragu mengambil keputusan.
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Ning Indra Saleh mengatakan pihaknya akan mendeklarasikan dukungan kepada Ridwan Kamil pada Minggu depan.
Menurut Ning, Partai Nasdem mempunyai beberapa faktor yang mesti diperhatikan dalam menentukan kandidat yang akan diusung. Mereka sudah melakukan beberapa survei dan kemungkinan besar akan ikut mendukung Ridwan Kamil, sebagai salah satu calon yang cocok untuk memimpin Jawa Barat.
“Insyaallah apa yang dilaksanakan oleh Pak Ridwan Kamil saya kira kuat dengan visi-misi Partai Nasdem. Wawasan kebangsaannya, juga cita-cita untuk membangun Jawa Barat,” kata Ning setelah rapat dengan koalisi partai pendukung Ahok-Djarot di Gedung DPP Golkar, Jakarta, Jumat (17/3/2017).
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa pihaknya sudah mengadakan komunikasi dengan Ridwan Kamil dan tokoh-tokoh Jawa Barat lain secara intens. Pihaknya juga sudah sering membahas Pilkada Jabar 2018 mendatang dengan Idrus Marham selaku Sekretaris Jenderal Partai Golkar.
“Ya itu (Ridwan Kamil) bisa sebagai salah satu pilihan opsi. Tapi kita juga lihat ada opsi-opsi lain yang kami milik. Di partai kami selalu punya opsi mana yang terbaik untuk masyarakat,” kata Hasto.
Kendati demikian, Hasto tidak menutup kemungkinan bahwa PDIP akan ikut bergabung dalam bursa persaingan di Pilkada Jabar. Ia berpendapat bahwa di daerah Jabar, PDIP sudah punya banyak kursi yang bisa mencalonkan diri dan dipersiapkan dengan sekolah calon kepala daerah versi PDIP. Namun Hasto enggan mengungkap calon internal PDIP yang akan diusung dalam Pilkada Jabar tersebut.
“Ya merupakan kombinasi dari eksternal dan internal. Beberapa tokoh juga dari Jabar, dari PDIP. Prinsipnya sama dengan apa yang akan kami dorong, yaitu 3 dari eksternal, 2 berasal dari dalam. Inilah yang kemudian jadi bahan evaluasi,” tutur Hasto.
“Ya nanti kita umumkan secara serentak,” jelas Hasto.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH