tirto.id - Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menilai kedatangan Anies Baswedan ke acara Reuni Aksi 212 tersebut bukanlah hal biasa-biasa saja.
“Kalau Anies Baswedan hanyalah orang biasa atau kelasnya cuma pegawai negeri biasa, ya itu biasa-biasa saja. Nah kedatangan Anies itu menunjukkan komitmen luar biasanya kepada aksi tersebut,” kata Bestari ke reporter Tirto, Selasa (27/11/2018).
Menurut Bestari, komitmen tersebut muncul karena aksi 212 dalam pemenangannya sebagai Gubernur Jakarta.
“Itu sudah jadi rahasia umumlah. Semua orang tahu kalau Anies bakal datang, dia juga memang arahnya selalu ingin tampil beda,” lanjutnya.
Bestari juga menyebut, seharusnya Monas tidak dijadikan tempat aksi-aksi serupa.
Menurutnya, Monas seharusnya ditempatkan pada kegunaannya sebagai taman dan dijaga kesakralannya. Ia menyadari bahwa tidak bisa menghalangi hak orang untuk berkumpul, namun sebaiknya tempatnya digeser ke tempat yang lebih leluasa.
“Mungkin bisa di Kemayoran,” usulnya.
Ia menambahkan, dengan hadirnya Anies ke Reuni Aksi 212, masyarakat akan semakin melihat bahwa anies memiliki keberpihakan ke arah sana.
“Dapat dilihat dari tahun lalu dia datang, terus tahun ini juga memberi izin dan dia juga akan datang. Masyarakat akan melihat itu. Mungkin sebagian masyarakat akan berpikir seharusnya Anies tidak mencitrakan dirinya di sana, tidak untuk sebagian golongan, tapi untuk seluruh warga Jakarta,” jelas Bestari.
Meski aksi 212 tersebut diklaim tidak akan mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, namun agenda itu dirancang Persaudaraan Alumni 212 yang berisi pendukung kandidat nomor 02, salah satunya Rizieq Shihab yang beberapa hari lalu melalui rekaman video mendukung salah satu pasangan Capres.
Selain Rizieq, ada juga pengurus acara reuni yang aktif jadi pengurus inti Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.
Bestari menilai bahwa kedatangan Anies mengisyaratkan hal tersebut. “Anies itu kan politisi, dia tahu dimana dia harus berada. Dia juga mengerti kedatangannya itu untuk apa.”
Namun Bestari berharap, Anies sebagai gubernur bisa jadi netral dan masuk ke semua golongan. Tidak hanya condong ke arah satu golongan dan mencirikan keberpihakan. Seandainya Anies tidak datang, kata Bestari, akan ada perasaan yang muncul di masyarakat. Perasaan yang mencitrakan bahwa Anies itu untuk semua.
“Ada perasaan tersendiri, ketika dia tidak datang,” tambahnya.
Penulis: Rizky Ramadhan
Editor: Yulaika Ramadhani