tirto.id - Dua orang astronot NASA menggunakan pesawat ruang angkasa milik SpaceX berangkat menuju angkasa pada Sabtu (30/5/2020) waktu setempat, setelah 10 tahun terakhir tidak melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Sejak progam Space Shuttle berakhir pada 2011 silam, Amerika Serikat belum kembali meluncurkan astronotnya ke luar angkasa dikutip dari CNN.
Sementara itu, sejak program tersebut berakhir para astronot NASA diharuskan pergi ke Rusia untuk berlatih di pesawat ruang angkasa Soyuz. Sehingga, NASA juga harus mengeluarkan biaya sekitar 86 juta dolar AS.
Di sisi lain, peluncuran ini juga menandai pertama kalinya dalam sejarah bahwa perusahaan dirgantara komersial telah membawa manusia ke luar angkasa. Perusahaan swasta milik Elon Musk, SpaceX, telah mengerjakan pesawat ruang angkasa Dragon Crew selama 15 tahun.
Melansir Forbes, pesawat Dragon Crew adalah kendaraan pribadi manusia pertama yang menuju orbit, hasil dari kerja keras bertahun-tahun.
"Ini semua yang ditawarkan Amerika dalam bentuknya yang paling murni," kata Administrator NASA Jim Bridenstine setelah peluncuran.
"Saat-saat sulit sekarang. Tapi aku berharap saat ini adalah kesempatan bagi semua orang untuk merenungkan kemanusiaan dan apa yang bisa kita lakukan ketika kita bekerja bersama,” lanjutnya.
Peluncuran pesawat luar angkasa SpaceX dengan membawa dua astronot NASA Robert Behnken (49) dan Douglas Hurley (53) tersebut dilakukan tepat pada pukul 3:22:45 PM ET dari pad 39A di Kennedy Space Center, dilansir CBS.
Pesawat tersebut diperkirakan akan merapat di stasiun ruang angkasa pada hari Minggu (31/5/2020), sekitar pukul 10.29 ET, setelah 19 jam perjalanan menggunakan roket Falcon 9.
Namun, misi perjalanan menuju luar angkasa tersebut sebenarnya telah ditunda tiga hari disebabkan badai. Jika berjalan sesuai rencana, sesungguhnya roket SpaceX tersebut akan diluncurkan pada Rabu (27/5/2020) kemarin.
Di sisi lain, peluncuran di hari Sabtu (30/5/2020) kemarin sempat diragukan akibat sistem cuaca yang sama di sepanjang Florida Space Coast, Florida.
Sementara itu, kondisi kasar di sepanjang lintasan pesawat ruang angkasa juga mempengaruhi peluncuran tersebut. Akan tetapi, kondisi mulai membaik ketika sore berlalu sehingga pesawat diluncurkan.
Meski pandemi COVID-19 belum menandakan penurunan kasus, peluncuran pesawat ruang angkasa SpaceX tetap dilakukan.
Dilansir CNN, NASA mengatakan bahwa perlu melanjurkan misi untuk menjaga Stasiun Luar Angkasa Internasional, sebuah laboratorium raksasa yang mengorbit, yang sepenuhnya dikelola oleh astronot AS.
"Bob, Doug, atas nama seluruh tim peluncuran, terima kasih telah terbang bersama Falcon 9 hari ini," seorang insinyur SpaceX menghubungi awak pesawat dikutip dari CBS.
"Kami harap kamu menikmati perjalanan dan berharap kamu memiliki misi yang hebat,” lanjutnya.
Douglas Hurley yang merupakan pilot misi ulang-alik terakhir pada 2011 lalu, dan Robert Behnken, seorang veteran pengawas angkasawan, melakukan perjalanan ketiga mereka menuju laboratoriun ruang angkasa ini.
Mengenakan setelan tekanan yang dirancang SpaceX yang tampak futuristik, para astronot akan melaporkan perjalanan mereka secara otomatis melalui layar touchscreen besar, dan menjawab panggilan dari pengontrol penerbangan SpaceX di pabrik roket Hawthorne, California.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari