tirto.id - Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA, akan mengadakan acara besar untuk mengumumkan "penemuan baru yang menarik" mengenai Bulan.
Acara itu sendiri akan berlangsung pada Senin (26/10/2020) tengah hari waktu timur, atau pukul 17.00 waktu Inggris (Senin malam waktu Indonesia), melalui audio telekonferensi yang akan disiarkan langsung di situs web NASA.
Dalam pernyataannya, lembaga milik pemerintah Amerika Serikat tersebut tidak mengungkapkan rincian tentang penemuan itu. Akan tetapi, dilansir Independent, mereka mengatakan bahwa hal itu akan "berkontribusi pada upaya NASA untuk mempelajari Bulan untuk mendukung eksplorasi ruang angkasa yang lebih dalam".
Selain itu, dikatakan juga bahwa “penemuan baru yang menarik” itu berasal dari Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy atau Sofia.
Sofia sendiri merupakan bentuk modifikasi Boeing 747, yang terbang lebih tinggi dari sebagian besar atmosfer, sehingga memungkinkan teleskop sembilan kaki bawaannya untuk melihat dengan jelas tata surya serta alam semesta yang lebih luas.
Pesawat tersebut mampu mencapai di atas 99 persen uap air di atmosfer, yang biasanya mengaburkan pandangan kita tentang ruang angkasa. Instrumen teleskop di pusat flying observatory mengumpulkan cahaya infra merah, yang berarti kemudian dapat "menangkap fenomena yang tidak mungkin dilihat dengan cahaya tampak".
Meskipun menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melihat lebih dalam ke luar angkasa, menjelajahi sistem planet yang jauh, serta kelahiran dan kematian bintang yang jauh, Sofia telah mengungkapkan informasi penting tentang objek lain di tata surya kita.
Pada 2016, misalnya, menurut laman Space.com, ia mengamati oksigen atom di atmosfer Mars untuk pertama kalinya dalam 40 tahun.
Acara yang diumumkan NASA tersebut, juga masih termasuk dalam program Artemis NASA. Di bawah program Artemis, lembaga antariksa itu akan mengirim perempuan pertama dan pria berikutnya ke permukaan bulan pada tahun 2024, untuk mempersiapkan “lompatan besar berikutnya”, yakni eksplorasi manusia ke Mars pada awal tahun 2030-an.
Seperti dilaporkan laman SpaceRef, dalam briefing acara, beberapa ilmuwan antariksa tercatat hadir. Seperti kepala ilmuwan eksplorasi untuk Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia di Markas NASA, Jacob Bleacher, yang mengatakan dalam briefing-nya bahwa “penemuan tersebut setidaknya berlaku untuk rencana badan antariksa dalam melakukan perjalanan menuju, dan hidup, di Bulan.
Selain Dr Bleacher, acara tersebut akan dihadiri oleh Paul Hertz, direktur divisi astrofisika di Markas NASA; Casey Honniball, rekan postdoctoral di NASA Goddard Space Flight Center; dan Naseem Rangwala, ilmuwan proyek untuk misi Sofia.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yantina Debora