Menuju konten utama

Mundur dari Caketum Golkar, Bamsoet Bantah Ada Intervensi Istana

Bambang Soesatyo juga membantah ada tekanan dari para seniornya di Golkar.

Mundur dari Caketum Golkar, Bamsoet Bantah Ada Intervensi Istana
Wakil Koordinator Bidang (Wakorbid) Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (tengah) menyampaikan keterangan usai menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon ketua umum (caketum) Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/12/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.

tirto.id - Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) membantah bila ia mendapatkan tekanan dari orang yang dekat dengan Presiden Joko Widodo saat memutuskan untuk mundur dari bursa pencalonan ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-X Partai Golkar.

"Enggak ada, enggak ada [intervensi Istana]," kata Bamsoet usai acara pembukaan Munas ke-X Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).

Mundurnya Bamsoet disampaikan usai bertemu dengan senior Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan petahana caketum Golkar Airlangga Hartarto serta Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) pada Selasa sore di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi.

Ketua MPR ini menyebut tak hanya Luhut, senior-senior Partai Golkar seperti Ical, Akbar Tanjung dan Agung Laksono juga berperan meminta kepada dirinya untuk mundur dari pencalonan. Namun, Bamsoet membantah permintaan para senior ini sebagai tekanan kepada dirinya.

"Kalau di Golkar itu begitu para senior turun dan dewan pembina turun ya untuk merangkul adik-adiknya, menjelaskan [adik-adiknya], itulah cara-cari kami menyelesaikan masalah internal kami," ucap Bamsoet.

Bamsoet pun akhirnya bersedia mundur dan memilih rekonsiliasi dengan Airlangga Hartarto. Ia pun mengklaim loyalis-loyalisnya sepakat untuk bersatu kembali membangun Partai Golkar.

"Kami sudah sepakat dua gerbong ini akan disatukan. Jadi semangat rekonsiliasi inilah yang kemudian mendorong kita berdua untuk melakukan rekonsiliasi," pungkasnya.

Tak jauh berbeda dengan apa yang diucapkan Bamsoet, petahana caketum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan keputusan Bamsoet untuk mengundurkan diri telah melalui konsultasi dirinya bersama Bamsoet dengan menemui senior-senior Partai Golkar. Bahkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga dimintakan pandangannya.

Ia pun membantah adanya campur tangan Jokowi dalam keputusan Bamsoet mundur dari pencalonan ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

"Pertemuan tadi tidak ada [intervensi Jokowi] karena saya breakfast sama Pak Bambang kemudian juga memberikan keterangan pers bersama," kata Airlangga.

Baca juga artikel terkait PARTAI GOLKAR atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti