Menuju konten utama

Munas NU akan Soroti Problem Negara, Digelar 25-26 September 2021

Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) ke-21 akan diselenggarakan 25-26 September 2021.

Munas NU akan Soroti Problem Negara, Digelar 25-26 September 2021
Sejumlah kader Nahdlatul Ulama (NU) mengikuti apel kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Gurah, Kediri, Jawa Timur, Minggu (2/8/2020). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.

tirto.id - Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) ke-21 akan diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada 25-26 September 2021.

Forum tertinggi kedua di bawah Muktamar NU ini akan membahas berbagai persoalan bangsa di berbagai bidang seperti kesehatan, politik, hukum, dan keamanan (polhukam), pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat (kesra).

"Pembahasan tersebut akan menghasilkan sejumlah butir rekomendasi dari setiap bidang dan ditujukan kepada pemerintah," kata Ketua SC Munas NU, Ahmad Ishomuddin saat konferensi pers secara daring, Kamis (23/9/2021).

Pada bidang kesehatan, forum akan membahas persoalan dari sisi hulu, tengah, dan hilir, yaitu mulai dari sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan, proses vaksinasi massal, hingga pentingnya pembenahan sistem kesehatan nasional.

Sementara di bidang polhukam, kepemimpinan dan kebijakan pemerintah selama masa pandemi COVID-19 juga akan disorot.

"NU melihat, kepercayaan publik berpotensi menurun bila aturan tidak dijalankan secara konsisten," tuturnya.

Dalam acara ini juga akan menyinggung tentang pentingnya Pemerintah Pusat dan Daerah fokus kepada penanganan pandemi sebagai isu kesehatan dan kemanusiaan, bukan isu politik partisan.

NU juga menilai perlunya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk lebih intensif mengawal penggunaan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) termasuk yang diperuntukkan untuk bantuan sosial (Bansos) dalam rangka memelihara good governance dalam situasi yang tidak terduga atau tak dapat diantisipasi.

Selain itu, di bidang kesra juga akan disorot, terutama mengenai strategi pemulihan kehidupan warga sebagai prioritas lebih tinggi daripada insentif kepada industri besar yang dapat meningkatkan kesenjangan di masa depan.

Terakhir, tentu saja akan disorot persoalan ekonomi yang menjadi salah satu bidang terdampak akibat pandemi Covid-19.

"Kemiskinan dan pengangguran yang membengkak akibat pandemi, diharapkan dapat ditangani dengan pengerahan seluruh sumber daya pemerintah, baik melalui kebijakan, anggaran, maupun gerakan," pungkasnya.

Munas-Konbes NU 2021 ini akan diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya dengan mensyaratkan peserta yang terlibat sudah melakukan rapid test antigen atau swab PCR.

Peserta yang hadir terdiri dari unsur kepengurusan PBNU; Mustasyar, Syuriyah, A’wan, Tanfidziyah, utusan Badan Otonom dan Lembaga serta delegasi dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia dengan jumlah total peserta sebanyak 250 orang.

Baca juga artikel terkait NAHDLATUL ULAMA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri