Menuju konten utama

Mudik Lebaran 2018: Polisi Siagakan Sniper di Jalur Rawan Begal

"Kami tetap menyiagakan sniper di kawasan rawan untuk mengamankan pemudik dari pelaku kejahatan."

Mudik Lebaran 2018: Polisi Siagakan Sniper di Jalur Rawan Begal
Ilustrasi orang bersenjata api. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Kepala Kepolisian Resor Bengkulu Selatan AKBP Rudy Purnomo, menyatakan pihaknya telah memetakan jalur mudik yang rawan begal dan aksi pencurian dengan menyiagakan penembak jitu (sniper).

"Meski catatan kriminal daerah ini sepi, akan tetapi kami tetap menyiagakan sniper di kawasan rawan untuk mengamankan pemudik dari pelaku kejahatan," ujar Rudy Purnomo di Manna, sebagaimana dilansir Antara.

Rudy menyebutkan, daerah rawan begal berada di sekitar Ulu Manna yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, sebab kawasan ini merupakan area hutan lindung yang tidak ada pemukiman penduduk. Sementara, kawasan rawan tindakan kriminal berada di Pantai Pasar Bawah.

Menurutnya, penempatan penembak jitu dilakukan lantaran tindak kejahatan di jalanan cenderung meningkat selama arus mudik Lebaran. Pelaku memanfaatkan kelengahan pemudik yang kurang mengenal kondisi dan kontur jalan yang sedang dilewati. Untuk mengamankan mudik Lebaran 2018 di Bengkulu Selatan, tersedia lima posko yang siap melayani masyarakat selama 24 jam.

"Ada juga tim patroli khusus yang akan berkeliling di sepanjang jalur mudik," pungkas Rudy.

Sementara itu, PLT Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi menuturkan, posko-posko itu tidak hanya diisi polisi, melainkan juga porsonel militer, petugas medis hingga tenaga sipil. Dia juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai pendatang baru dengan mengaktifkan tamu wajib lapor 1x24 jam. Langkah ini guna mengantisipasi penyebaran paham radikalisme dan terorisme melalui hegemoni Lebaran.

"Babinkamtibmas, Babinsa dan pemerintahan desa harus selalu bersinergi untuk mengamankan mudik 2018. Jangan sampai hal buruk mengusik ketenangan libur Lebaran," tegas Gusnan.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2018

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani