tirto.id - Sekelompok warga membakar Kapal Motor (KM) Sekar Tanjung yang menangkap ikan di perairan Sukabanjar, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Lampung, pekan lalu. Polisi menduga motif pembakaran karena kekesalan nelayan setempat.
Menurut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, perairan tersebut kerap dijadikan area mencari ikan nelayan setempat maupun nelayan pendatang dari Pulau Jawa.
"Salah pengertian saja, minimal ada 'permisi'. Kekesalan (karena) wilayah mereka didatangi oleh [nelayan] wilayah lain," ujar Pandra ketika dihubungi reporter Tirto, Senin (21/6/2021).
Pandra menjelaskan penyebab nelayan wilayah lain berdatangan ke perairan Sukabanjar karena cuaca saat ini menyebabkan ikan-ikan berkumpul di sana.
"10 orang telah dimintai keterangan, termasuk nakhoda," sambung dia.
Hingga kini, kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus pembakaran KM Sekar Tanjung. Meski begitu, kepolisian mengklaim telah mengedukasi warga agak kejadian serupa tak terulang.
Pada Minggu (13/6/2021) sekitar pukul 10:00 WIB, sekelompok warga membakar KM Sekar Tanjung yang menangkap ikan di perairan Sukabanjar.
Nakhoda kapal ialah Rusdi, ia membawa 10 awak kapal, dan pagi itu tengah menjaring ikan. Kemudian, 30 warga menghampiri dan meminta mereka menghentikan kegiatannya. Rusdi cs digiring paksa ke Pelabuhan Batu Balai.
Personel Pos Kepolisian Air dan Udara Kota Agung Polda Lampung mendapat laporan dari salah satu warga perihal kekisruhan itu, petugas langsung menuju ke lokasi dan memediasi agar warga menyerahkan nakhoda dan awak kapal ke polisi.
"Awalnya warga setuju dan kapal bertolak menuju ke Kota Agung, dinakhodai oleh nelayan setempat. Sedangkan anggota Polairud mengamankan nakhoda dan anak buah kapal KM Sekar Tanjung melalui jalur darat,” kata Pandra.
Ketika di tengah laut, 20 warga yang menaiki perahu mulai membakar KM Sekar Tanjung. Kemudian warga yang berada di darat mengadang anggota Polairud yang membawa nakhoda dan anak buah kapal. Namun Rusdi cs berhasil diselamatkan dan dibawa ke Satuan Polairud Polda Lampung.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Gilang Ramadhan