tirto.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah pusat telah memulai mengantisipasi penyebaran virus corona yang berasal dari Wuhan, Cina. Pemerintah mengklaim sudah bergerak untuk mencegah virus tersebut masuk ke Indonesia dan mengantisipasi apabila ada WNI yang terkena virus ini.
"Kemarin saya sudah tanya sama menkes apa langkah-langkah kita untuk melakukan preventif jangan sampai nanti kita kecolongan itu. Sudah ada langkah-langkah [pencegahan] di pintu-pintu ya, pintu masuk," kata Moeldoko di kompleks Staf Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Meski sudah ada antisipasi, Moeldoko mengatakan pemerintah belum berencana untuk menerbitkan imbauan atau travel warning kepada WNI yang ingin pergi ke Cina. Namun, ia menjanjikan pemerintah akan mengambil sikap tentang virus Corona.
"Itu juga dilema [untuk melarang kembali ke Tiongkok]. Ya perlu dipikirkan nanti penyebarannya dan virusnya tapi intinya kan semua dari kita masyarakat Indonesia ada di sana pasti akan mengantisipasi dengan baik," kata Moeldoko.
Saat ini, Virus Corona tengah menjadi perhatian publik. Virus ini dilaporkan oleh Ramy Inocencio dari CBS News. Ia bagaimana penduduk Wuhan, sebuah kota di Cina dengan penduduk 11 juta orang, geger setelah banyak orang serentak jatuh sakit setelah mengunjungi pasar grosir makanan laut Hua Nan. Jumlah penderita meningkat cepat. Anehnya, sebagian besar dari mereka tak pernah mengunjungi pasar.
Pasar tersebut akhirnya ditutup pada 1 Januari 2020 untuk sanitasi dan desinfeksi.
Sepanjang 31 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020, 59 orang dirawat di rumah sakit dengan gejala pneumonia--infeksi pada jaringan dan kantung udara di paru-paru. 7 orang di antaranya kritis, 2 lain meninggal pada 16 dan 17 Januari.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah preventif tentang virus Corona. Ia mengaku, pemerintah menaruh atensi karena jumlah mahasiswa di Wuhan sekitar 428 orang, Beijing mencapai 1.280 orang, dan Shanghai 849 orang. Namun, 90 persen WNI yang bersekolah di Wuhan tidak berada di kota Wuhan
"Dari data terakhir bulan desember 2019, 90 persen mahasiswa yang berada di wuhan dan sekitarnya saat ini sedang kembali ke indonesia karena liburan dan mereka akan kembali pada pertengahan bulan februari," Kata Retno di Jakarta, Kamis (23/1/2020) kemarin.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto