Menuju konten utama

Moeldoko Harap Ekosistem Kendaraan Listrik RI Berkembang

Moeldoko berharap ekosistem kendaraan listrik bisa berkembang, terutama di sektor roda  dua.

Moeldoko Harap Ekosistem Kendaraan Listrik RI Berkembang
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berpose usai wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Senin (29/6/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.

tirto.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu sejumlah perwakilan dari gabungan Asosiasi Industri Kendaraan Listrik Asia (Asian Federation of Electric Vehicle Association/AFEVA) di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (4/4/2023) kemarin. Dalam pertemuan itu, dia berharap agar ekosistem kendaraan listrik bisa berkembang, terutama di sektor roda dua.

"Produksi kendaraan bermotor roda dua di Indonesia mencapai 6 hingga 7 juta per tahun. Di negara-negara Asia Tenggara pun, penggunaan kendaraan roda dua sangat masif. Maka Federasi Asosiasi ini perlu memikirkan bagaimana mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, khususnya di sektor kendaraan roda dua," kata Moeldoko dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (5/4/2023).

Dalam pertemuan itu juga menghasilkan kesepakatan yaitu perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) akan menjadi bagian dari AFEVA, bergabung bersama Asosiasi Kendaraan Listrik dari Filipina (EVAP), Singapura (EVAS), Thailand (EVAT), dan Malaysia (EVAM).

Moeldoko berharap Periklindo yang merapat ke AFEVA akan membuat Indonesia menjadi negara terdepan sebagai produsen kendaraan listrik di kawasan Asia. Selanjutnya, dia juga berharap posisi Periklindo yang masuk AFEVA akan mempengaruhi strategis Indonesia.

"Diharapkan industri-industri kendaraan listrik dalam federasi Asia ini akan turut mempengaruhi pembuatan kebijakan-kebijakan nasional di masa mendatang yang lebih mendukung perkembangan ekosistem kendaraan

listrik dalam negeri," pungkasnya.

Untuk diketahui, pemerintah akan memberikan bantuan subsidi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) untuk sepeda motor sebanyak 250.000 unit dengan nilai anggaran mencapai Rp1,75 triliun. Bantuan tersebut terdiri dari 200.000 pembelian unit kendaraan baru dan sisanya 50.000 unit untuk konversi dari BBM ke listrik.

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan pembelian kendaraan listrik sebanyak 35.900 unit untuk roda empat dan bus sebanyak 138 unit. Ketiga jenis subsidi kendaraan tersebut akan diberikan sampai dengan akhir Desember 2023.

"Kita berharap efektif tanggal 20 Maret 2023 nanti sudah beres semuanya," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (6/3/2023).

Luhut mengharapkan dengan bantuan subsidi KBLBB ini, Indonesia bisa menjadi tempat yang menarik bagi produsen kendaraan listrik. Serta menciptakan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.

"Kita berharap dengan aturan baru ini menjadikan posisi kita lebih kuat," ujarnya.

Baca juga artikel terkait EKOSISTEM KENDARAAN LISTRIK atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Bisnis
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin