Menuju konten utama
Periksa Fakta

Misinformasi Pembuatan Hand Sanitizer Dinda Shafay

Menurut WHO, ada dua formulasi yang direkomendasikan untuk memproduksi hand sanitizer sebanyak 1 liter secara lokal.

Misinformasi Pembuatan Hand Sanitizer Dinda Shafay
Header Periksa Fakta. tirto.id/Quita

tirto.id - Belakangan di tengah wabah COVID-19, hand sanitizer merupakan barang langka. Meski banyak lembaga kesehatan mengatakan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan cara terbaik untuk membunuh virus Corona penyebab COVID-19, penggunaan hand sanitizer juga direkomendasikan dalam situasi tertentu.

Di tengah kelangkaan itu, banyak informasi beredar di dunia maya terkait pembuatan hand sanitizer secara mandiri. Salah satunya dilakukan oleh Youtuber bernama Dinda Shafay. Sebagai catatan, akun Youtube Dinda Shafay memiliki 608 ribu pengikut. Ia kerap mengunggah video kecantikan, diet dan olahraga, dan jalan-jalan.

Pada 18 Maret 2020, Dinda mengunggah video cara membuat hand sanitizer sendiri di rumah. Lewat video berdurasi 7:09 menit tersebut, ia menjelaskan langkah DIY (Do It Yourself) untuk membuat sanitizer.

Sejak masa penayangan pada 18 Maret 2020, video ini telah ditonton sebanyak 109 ribu kali, mendapat 1,2 ribu Likes, dan sekitar 1.000 komentar hingga tulisan ini dibuat. Ketika tulisan ini dimuat video itu telah dihilangkan dari akun Dinda, namun telah kami arsipkan melalui tautan berikut.

Periksa Fakta Misinformasi Hand Sanitizer

Periksa Fakta Misinformasi Hand Sanitizer. (Screnshoot/Youtube/Dinda Shafay)

Dinda memang memiliki niatan baik dalam membuat video tersebut. Beberapa langkah awal yang dilakukan seperti menggunakan sarung tangan dan membersihkan wadah untuk cairan handrub memang sangat penting.

Ia juga menjelaskan bahwa alkohol yang digunakan adalah alkohol 96 persen, bukan alkohol 70 persen. Hal ini karena kandungan alkohol yang harus terkandung dalam hand sanitizer setidaknya harus di atas 70 persen agar mampu efektif membunuh bakteri dan virus.

Dinda juga menjelaskan bahwa sebaiknya membuat sanitizer hanya dilakukan pada kondisi tertentu saja. Jika kondisi telah kembali normal, masyarakat dapat membeli hand sanitizer yang dijual di pasaran karena lebih mudah dan terjangkau.

Dalam membuat hand sanitizer ala Dinda, ia menggunakan campuran alkohol 96% tanpa takaran yang jelas dan Aloe Vera sebanyak 500 mg. Padahal, dalam thumbnail video, ia mengklaim bahwa takaran yang ia gunakan sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).

Formulasi WHO

Sayangnya, unggahan Dinda menjadi sebuah misinformasi karena bahan-bahan yang ia gunakan dan takarannya tak sesuai dengan standar WHO. Menurut lembaga kesehatan internasional tersebut, ada dua formulasi yang direkomendasikan untuk memproduksi hand sanitizer sebanyak 1 liter secara lokal.

Formulasi pertama untuk menghasilkan konsentrasi akhir etanol 80% v/v, gliserol 1,45% v/v, hidrogen peroksida (H2O2) 0,125% v/v. Caranya dengan menuangkan ke dalam labu ukur 1.000 ml: etanol 96% sebanyak 833,3 ml, kemudian H2O2 3% sebanyak 41,7 ml, dan gliserol 98% sebanyak 14,5 ml.

Setelah itu, labu diisi dengan air suling atau air yang telah direbus dan didinginkan hingga volume campuran itu genap mencapai 1.000 ml. Kocok labu dengan lembut untuk mencampur seluruh komponen.

Formulasi kedua untuk menghasilkan konsentrasi akhir isopropil alkohol 75% v/v, gliserol 1,45% v/v, dan hidrogen peroksida 0,125% v/v. Caranya, tuang isopropyl alkohol (dengan kemurnian 99,8%) sebanyak 751,5 ml ke dalam labu ukur 1000 ml, ditambahkan H2O2 3% sebanyak 41,7 ml, dan gliserol 98% sebanyak 14,5 ml.

Kemudian, sama seperti pada formulasi pertama, labu diisi dengan air suling atau air yang telah direbus dan didinginkan hingga volume campuran itu genap mencapai 1.000 ml. Kocok labu dengan lembut untuk mencampur seluruh komponen.

Alkohol merupakan komponen aktif dalam formulasi yang nantinya menjadi bahan antiseptik. Semua bahan baku sebaiknya digunakan harus bebas dari spora bakteri. H2O2 konsentrasi rendah dapat membantu menghilangkan spora yang mengkontaminasi zat-zat dalam formulasi di atas.

Gliserol, sementara itu, digunakan sebagai humektan, yaitu zat yang dapat menjaga kelembapan. Namun, zat emolien lain dapat digunakan untuk merawat kulit asalkan harganya terjangkau, tersedia secara lokal, dapat bercampur dengan air dan alkohol, serta tidak menambahkan racun ataupun menimbulkan alergi.

Sangat disarankan tidak ada bahan selain yang ditentukan di sini ditambahkan ke formulasi.

Memang banyak resep cara membuat hand sanitizer menggunakan aloe vera yang tersebar di internet. Namun, berdasarkan penelusuran fakta Tempo, klaim bahwa formula hand sanitizer dengan aloe vera ampuh untuk mencegah penularan COVID-19 tidak bisa dibuktikan. Formula tersebut belum melalui tahap pembuktian dan pengujian efektivitas dalam membunuh Virus Corona baru.

WHO juga tidak menyarankan penambahan agen pembentuk gel karena dapat mengurangi kemanjurkan antimikroba. Penambahan wewangian juga tidak disarankan karena risiko reaksi alergi.

Kesimpulan

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi yang disampaikan Dinda Shafay bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading). Formula pembuatan hand sanitizer tersebut tidak sesuai anjuran lembaga kesehatan WHO dan tidak berasal dari sumber terpercaya.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Irma Garnesia

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Irma Garnesia
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara