Menuju konten utama

Mewaspadai Serangan Demensia Jemaah Haji Lansia

Demensia menjadi penyakit terbanyak kedua yang diderita jemaah selama penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

Mewaspadai Serangan Demensia Jemaah Haji Lansia
Salah seorang calon haji mendorong kursi roda anggota keluarganya yang lansia menuju aula pemberangkatan di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (31/5/2024). Kementerian Agama memberikan layanan khusus bagi jamaah haji lansia pada pelaksanaan haji 1445 H/2024, dengan jumlah 44.795 orang atau 21 persen dari total 213.320 jamaah calon haji regular Indonesia. ANTARA FOTO/Khalis Surry/aww.

tirto.id - Mau ke mana mbah?"

"Muleh...(Pulang)!"

"Jalannya salah, ayo saya antar? Saya gendong ya?"

"Emoh..,emoh..,ojo ngetutke aku, isin aku.....(Ga mau, jangan ngikuti saya, saya malu)!"

Begitulah percakapan petugas haji dengan seorang jemaah lanjut usia (lansia). Nama si kakek sengaja tidak disebut. Si petugas dengan telaten dan sabar terus merayu kakek agar mau diantar kembali ke hotel. Namun, usahanya tidak lah mudah.

Si kakek -jemaah haji asal embarkasi SOC (Solo)- itu keras kepala ingin pulang ke rumahnya. Ia berjalan terseok sendirian memakai ihram, melipir di tepian area akses Masjidil Haram. Peristiwa ini terjadi Jumat dini hari, 31 Mei 2024.

Turun di Terminal Syeb Amir, si kakek yang tubuhnya tak lagi tegap tersebut terpisah dari rombongan dan nampak linglung. Ia terus berjalan menunduk dan berkukuh ingin pulang ke Solo, Jawa Tengah.

"Wes mere.., mere..., enggak usah ngetutke (Sudah pergi-pergi, tidak usah ikut saya)," pekiknya sambil memberi isyarat tangan mendorong petugas yang mendekat menawarkan bantuan.

Kurang lebih lima jam negosiasi yang penuh drama, si kakek akhirnya bisa dievakuasi. "Alhamdulillah mas, dengan drama yang panjang sampai selesai subuh akhirnya (kakek) bisa kembali ke hotel," kata Fredy Jaguar, Ketua Tim A Perlindungan Jamaah (Linjam) pos Masjidil Haram.

Di lokasi yang sama petugas lain juga sedang mengikuti seorang kakek demensia lainnya. Kasusnya mirip. Si kakek juga terpisah dari jemaahnya dan terlihat linglung. Saat bertemu petugas lagi-lagi jemaah tidak mau diantar balik ke hotel.

Drama cerita penanganan jemaah haji demensia seperti ini memang sering terjadi. Kisah lainnya, bahkan ada lansia yang menyusuri jalan raya mencari angkot mau pulang ke rumahnya di Magetan.

Terkait kasus demensia jemaah haji, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Enny Nuryanti mengatakan kalau jumlah pasien demensia kecenderungannya meningkat. Ia menyebut, sudah 57 pasien dirawat di klinik dan 18 di antaranya mengalami gangguan kejiwaan, sementara demensia 12 orang.

Demensia, ia melanjutkan, juga menjadi penyakit terbanyak kedua yang diderita jemaah selama penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Dan mayoritas pasien untuk jenis penyakit ini adalah lansia. "Untuk yang demensia di atas 60 tahun, ada yang 70 tahun dan 80 tahun," ujarnya, Selasa (28/05/2024).

Pasien demensia yang mandiri akan dikembalikan ke kloternya. Namun, ada kasus yang kloternya menolak. "Teman sekamarnya enggak mau, ya mau gimana lagi. Kami rawat dulu sambil edukasi pada jemaah oleh tim kesehatan kloter," kata Enny.

Untuk penyakit demensia, ia melanjutkan, memang sulit untuk penanganannya. Pencegahan pun susah karena ini berkaitan dengan faktor usia. Hal yang paling mungkin dilakukan adalah support dari lingkungan.

Sejak klinik KKHI beroperasi, sebanyak 78 pasien telah dirawat inap dan 137 jemaah rawat jalan. "Untuk jemaah yang dirujuk ke RS Arab Saudi sebanyak 85 orang, sebagian sudah pulang," katanya.

Seperti diketahui pada penyelenggaraan haji tahun ini, sekitar 45 ribu jemaah usianya di atas 60 tahun atau kategori lansia. Usia lansia menjadi faktor utama gangguan demensia.

Dikutip dari situs kesehatan WebMD, demensia adalah istilah umum yang menggambarkan hilangnya kemampuan berpikir, ingatan, perhatian, penalaran logis, dan kemampuan mental lainnya. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.

Dikutip dari laman website https://dashboardhaji.thawaf.id/kesehatan, dilaporkan kalau sebanyak 100 jemaah telah dirawat dengan perincian; di Makkah (74 pasien), di Madinah (25 pasien), di Jeddah (1 pasien). Sementara untuk jemaah yang meninggal sebanyak 27 orang.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Maya Saputri