tirto.id - Pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 berada di atas 6,5 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua (Q2) bisa tembus 8 persen.
Optimisme Airlangga ini diungkapkan saat Indonesia belum keluar dari pandemi COVID-19 yang menyebabkan sejumlah negara, termasuk Indonesia mengalami resesi ekonomi. Berdasarkan data BPS, Indonesia bahkan masih mengalami kontraksi sebesar 0,74 persen YoY pada kuartal I 2021.
"Kita melihat bahwa proyeksi pertumbuhan tetap diperkirakan antara 6,7 sampai dengan 7,5. Pemerintah menyakini bahwa kuartal kedua ini kita mampu pada 7 sampai 8%," kata Airlangga Hartarto dalam keterangan dari Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (7/6/2021).
Pendapat Airlangga mengacu pada sejumlah indikator seperti angka PMA market di angka 55,3. Kemudian penjualan kendaraan bermotor seperti mobil naik 228 persen YoY. Lalu, penjualan ritel sudah naik 9,8 persen secara YoY.
Ia juga mengatakan indeks keyakinan konsumen berbelanja sudah di atas 100 persen. "Kemudian kita lihat juga pertumbuhan belanja nasional per akhir April kemarin juga sudah terjadi kenaikan sebesar 60,43%," kata Airlangga.
Di sisi lain, Airlangga juga melaporkan realisasi penggunaan anggaran PEN 2021. Saat ini, total dana yang terserap mencapai 29,9 persen dari total anggaran Rp699,43 triliun. Angka ini naik 86,7 triliun dari angka kuartal pertama Rp123,206 triliun.
Selain itu, Airlangga juga melaporkan total realisasi anggaran selama 2021. Anggaran kesehatan terserap 18,8 persen dari total anggaran Rp 175,52 triliun. Dana perlindungan sosial 39,2 persen dari total pagu Rp 150,99 triliun. Program prioritas terserap 28 persen dari total pagu Rp 125,17 triliun. Kemudian dukungan korporasi 21 persen dari Rp 191,13 Triliun dan insentif usaha 79,9 persen dari total Rp 56,72 triliun.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz