tirto.id - Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah memutuskan untuk mengirimkan bantuan solidaritas untuk membantu korban gempa bumi dan tsunami Palu, Sulteng.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden Delcy Rodriquez melalui akun Twitter resminya.
“Presiden Nicolas Maduro menyetujui dana solidaritas, bantuan 10 juta dolar AS untuk saudara kita di Indonesia yang selamat dari bencana gempa bumi dan tsunami, yang menyebabkan ribuan orang meninggal dan terluka,” tulisnya, seperti dikutip dari Telesur, Jumat (5/10/2018).
Padahal Venezuela juga baru saja dilanda gempa berkekuatan 7,3 SR pada Agustus 2018 lalu. Gempa terbesar sejak 1900 itu terasa hingga Ibukota Venezuela, Caracas.
Selain itu, Venezuela juga masih dilanda krisis ekonomi. Ketiadaan bahan pangan, obat-obatan dan tenaga medis, membuat 2,3 juta rakyat Venezuela mengungsi ke berbagai negara sejak 2014, awal krisis ekonomi melanda negara itu.
Negara terbesar ketiga di Amerika Latin ini mengalami krisis keuangan dengan pelemahan nilai tukar nyaris 100 persen sampai awal September 2018. Meski masih dilanda krisis, negara ini tetap menunjukkan solidaritas untuk membantu korban gempa yang jumlahnya mencapai ribuan jiwa meninggal di Sulteng.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 1.424 orang hingga Kamis (3/10/2018) pukul 13.00 WIB.
"Korban meninggal dunia yang sudah dimakamkan 1.407 orang setelah diidentifikasi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Korban meninggal terbanyak ditemukan di Kota Palu, yaitu mencapai 1.203 orang. Korban juga ditemukan di Kabupaten Donggala 144 orang, Kabupaten Sigi 64 orang, Kabupaten Parigi Moutong 12 orang dan Pasangkayu, Sulawesi Barat satu orang.
Editor: Maya Saputri