Menuju konten utama

Merpati akan Beroperasi Lagi, Sri Mulyani: Investor Harus Kredibel

Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah siap mendukung rencana Merpati beroperasi kembali dengan syarat maskapai pelat merah itu memperoleh investor yang kredibel.

Merpati akan Beroperasi Lagi, Sri Mulyani: Investor Harus Kredibel
(Ilustrasi) Pesawat penumpang milik Maskapai Merpati Nusantara Airlines. FOTO/Wikipedia

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan revitalisasi maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) harus melibatkan investor yang kredibel.

“Saya harap mereka [investor] memiliki kredibilitas, karena yang saya inginkan adalah rekam jejak,” kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta pada Senin (12/11/2018).

Dia menegaskan apabila investor yang terlibat dalam proses revitalisasi Merpati memang kredibel, pemerintah akan mendukungnya. Menurut Sri Mulyani, investor Merpati harus benar-benar membawa dana dan bisa mendorong transfer teknologi. Ia tidak ingin investor yang datang hanya sekadar membawa nama.

Sri Mulyani menambahkan Kementerian Keuangan telah mendorong PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mencari solusi untuk memulihkan kondisi keuangan Merpati. Dia pun meminta PT PPA melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap semua skenario penyelamatan Merpati dan tawaran calon investor.

“Karena buat pemerintah kalau perusahaan itu bangkrut, maka kami juga cuma mendapatkan sisa-sisa dari tunjangan yang sudah disalurkan dan tidak bisa dikembalikan,” kata Sri Mulyani.

Setelah berhenti beroperasi pada 1 Februari 2014 karena masalah keuangan, Merpati mengalami mati suri. Perusahaan pelat merah itu saat ini sedang dalam penanganan PT PPA guna menghadapi sidang Permohonan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Kepastian Merpati dapat beroperasi kembali bergantung pada hasil sidang PKPU di Pengadilan Niaga Suarabaya. Sebab, Kementerian Keuangan sebagai salah satu kreditur terbesar telah menolak proposal perdamaian dari maskapai itu.

Merpati belum lama ini mengumumkan berencana beroperasi kembali pada 2019 setelah menemukan calon investor. PT Intra Asia Corpora bersedia menyuntikkan dana sebesar Rp6,4 triliun untuk memulihkan bisnis perusahaan tersebut.

“Rencana perusahaan pada saat dimulainya operasi penerbangan tahun depan akan dilakukan di Biak, Provinsi Papua, yang selama ini merupakan salah satu basis utama Merpati,” kata Direktur Utama PT MNA Asep Ekanugraha pada Minggu (11/11/2018).

Selama mati suri, Asep mengklaim Merpati terus melakukan pembenahan di internal perusahaan dengan memenuhi hak gaji karyawan serta meyakinkan pemerintah dan mengundang calon investor untuk menghidupkan kembali perusahaan.

Baca juga artikel terkait MERPATI AIRLINES atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom