Menuju konten utama

Merek Aunt Jemima akan Diganti karena Punya Sejarah Rasisme

Nama merek Aunt Jemima akan diganti setelah perusahaan induknya, Quaker Oats menyadari bahwa merek itu punya sejarah yang rasisme.

Merek Aunt Jemima akan Diganti karena Punya Sejarah Rasisme
Ilustrasi Aunt Jemima. foto/istockphoto

tirto.id - Aunt Jemima, salah merek sirup dan tepung panekuk (pancake) terkemuka, akan diganti nama mereknya setelah perusahaan induknya, Quaker Oats menyadari bahwa merek itu punya sejarah yang rasisme.

Sebagaimana dilansir dari Reuters, pada Rabu (17/6/2020), Quaker Oats milik PespiCo mengatakan bahwa perusahaan telah mencermati merek mereka untuk membuat beberapa kemajuan menuju kesetaraan rasial melalui beberapa tahap.

Rencananya, perubahan kemasan itu akan mulai muncul jelang akhir tahun 2020 ini dengan perubahan nama yang juga menyusul kemudian.

Langkah itu diambil sebagai dampak dari protes berkepanjangan, akibat meninggalnya pria kulit hitam George Floyd pada 25 Mei lalu di Minneapolis. Tewasnya Floyd, akibat ditindih lutut polisi kulit putih, Derek Chauvin menciptakan gelombang aksi protes dan solidaritas di seluruh penjuru dunia, guna menuntut keadilan atas tragedi rasial sistemik.

Brand Aunt Jemima mendapatkan perhatian khusus dalam beberapa hari terakhir di media sosial, setelah pengguna akun @singkirbysing membuat sebuah video TikTok berjudul "How To Make A Non Racist Breakfast”.

Video tersebut menampilkan seorang perempuan yang menuangkan campuran pancake ke wastafel, yang hingga kini sudah dilihat lebih 175.000 di Instagram sejak diunggah pada hari Selasa (23/6/2020)

"Kami menyadari asal-usul Bibi Jemima didasarkan pada stereotip ras," ujar Kristin Kroepfl, wakil presiden dan kepala pemasaran Quaker Foods Amerika Utara yang dimiliki PepsiCo, dalam sebuah pernyataan.

"Sementara pekerjaan telah dilakukan selama bertahun-tahun, untuk memperbarui merek dengan cara yang dimaksudkan demi menjadi pantas dan terhormat, kami menyadari perubahan itu belum cukup," ujar Kristin Kroepfl, kepala pemasaran Quaker, dalam sebuah pernyataan resmi pihak perusahaan.

Sementara Kepala Eksekutif PepsiCo, Ramon Laguarta menulis dalam sebuah artikel di Fortune pekan ini bahwa “perjalanan menuju kesetaraan ras telah lama menjadi bagian dari DNA perusahaan kami.”

Merek Aunt Jemima pertama kali dibuat pada 1889, dengan gambar seorang perempuan kulit hitam yang disimbolkan sebagai “perbudakan”. Aunt Jemima telah beberapa kali didesain ulang, salah satunya penambahan anting-anting mutiara dan kerah renda pada 1989. Kemudian pada 2001, PepsiCo membeli Quaker Oats serta mewarisi merek Aunt Jemima.

Merek Aunt Jemima terinspirasi dari lagu "Old Aunt Jemima"; dan pernah dideskripsikan oleh Riché Richardson seorang profesor Sastra Afrika-Amerika di Cornell University sebagai sebuah perkembangan nostalgia perkebunan Selatan dan romansa yang berlandaskan pada gagasan tentang 'mammy'.

Mammy adalah istilah seorang pelayan yang setia dan patuh serta penuh semangat mengasuh anak-anak dari tuan kulit putih dan mengabaikan kepentingannya sendiri.

Sedangkan dalam pernyataannya, Quaker Oats mengatakan bahwa pemasaran produk Aunt Jemima telah berkembang seiring waktu dengan tujuan mewakili para ibu yang penuh kasih dari berbagai latar belakang, yang menginginkan hal terbaik bagi keluarga mereka.

Namun, hal itu memantik banyak perspektif internal dan eksternal, khususnya dari komunitas kulit hitam dan meminta agar merek itu diubah.

Selain dalam brand pangan, masalah serupa juga terjadi dalam industri perfilman. Baru-baru ini, HBO Max mengangkat karya sastra “Gone With the Wind” ke dalam sebuah film, yang mana menggambarkan sosok Mammy sebagai simbol perbudakan.

Sebagaimana dilaporkan The Guardian, hal ini membuat pihak HBO Max dengan terpaksa menghapus film itu dari katalognya untuk sementara waktu.

Baca juga artikel terkait RASISME atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Bisnis
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Alexander Haryanto