Menuju konten utama

Merapi Terkini & Rangkuman Aktivitas Gunung Merapi Selama November

Terdapat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa aktivitas kegempaan internal yang mencapai 400 kali/hari selama November 2020.

Merapi Terkini & Rangkuman Aktivitas Gunung Merapi Selama November
Aktivitas puncak Gunung Merapi mengeluarkan asap putih terlihat di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (11/11/2020). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp.

tirto.id - Kapala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, terdapat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa aktivitas kegempaan internal yang mencapai 400 kali/hari selama November 2020.

Selain itu menurut Hanik, selana November laju deformasi mencapai 11 cm/hari, konsentrasi gas CO2 yang meningkat menjadi 675 ppm, serta perubahan morfologi puncak akibat intensifnya aktivitas guguran.

"Data pemantauan ini menunjukkan proses desakan magma menuju permukaan," ujarnya.

Hanik juga mengatakan, berdasarkan pantauan aktivitas Gunung Merapi selama November, hingga saat ini status gunung yang terletak diperbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini masih level III atau siaga.

"Berdasarkan tingginya data pemantauan di atas, status aktivitas ditetapkan dalam tingkat aktivitas siaga," kata Hanik.

Menurutnya potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer.

Rangkuman Aktivitas Gunung Merapi Selama November

Berikut rangkuman hasil pengamatan terhadap Gunung Merapi yang dilakukan BPPTKG selama November 2020.

Visual

Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.

Teramati asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah hingga sedang. Tinggi asap maksimum 750 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada 26 November 2020 jam 05.50 WIB.

Guguran teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan dengan jarak luncur maksimal sejauh 3 kilometer di sektor barat ke arah hulu Kali Sat pada 8 November pukul 12.57 WIB.

Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara pada bulan ini menunjukkan adanya perubahan morfologi sekitar puncak, yaitu runtuhnya sebagian kubah Lava 1954.

Sedangkan berdasarkan analisis foto drone pada 16 November 2020, teramati adanya perubahan morfologi dinding kawah akibat runtuhnya lava lama, terutama Lava 1997 (Selatan), Lava 1998, Lava 1888 (Barat) dan Lava 1954 (Utara), selain itu belum teramati kubah lava baru.

Kegempaan

Dalam November kegempaan Gunung Merapi tercatat,

    • 1.069 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB)
    • 9.201 kali gempa Fase Banyak (MP)
    • 29 kali gempa Low Frekuensi (LF)
    • 1.687 kali gempa Guguran (RF)
    • 1.783 kali gempa Hembusan (DG)
    • 39 kali gempa Tektonik (TT)
Intensitas kegempaan pada November 2 - 5 kali lebih tinggi dibandingkan bulan Oktober yang lalu.

Deformasi

Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.040,225 m hingga 4.043,722 m; dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.854,954 m hingga 3.858,286 m.

Baseline GPS Klatakan – Plawangan berkisar pada 6.164,05 m hingga 6.164,09 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada bulan ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 11 cm/hari.

Gas CO2

Pemantauan gas dari stasiun VOGAMOS (Volcanic Gas Monitoring System) di Lava 1953 menunjukkan nilai gas CO2 (ppm) dengan interval waktusetiap ±3 jam untuk pengambilan data.

Selama awal bulan ini hingga 20 November konsentrasi CO2 menunjukkan nilai yang cukup konstan, yaitu rata-rata 525 ppm.

Setelah periode tersebut hingga akhir bulan ini menunjukkan peningkatan hingga nilai maksimal sebesar 675 ppm.

Hujan dan Lahar

Pada November ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 64 mm/jam selama 60 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 13 November 2020.

Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Kesimpulan

1. Terdapat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa aktivitas kegempaan internal yang mencapai 400 kali/hari, laju deformasi mencapai 11 cm/hari, konsentrasi gas CO2 yang meningkat menjadi 675 ppm, serta perubahan morfologi puncak akibat intensifnya aktivitas guguran. Data pemantauan ini menunjukkan proses desakan magma menuju permukaan.

2. Berdasarkan tingginya data pemantauan di atas, status aktivitas ditetapkan dalam tingkat aktivitas siaga.

3. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km.

Rekomendasi BPPTKG

1. Prakiraan daerah bahaya meliputi:

A. Provinsi DIY

a. Kabupaten Sleman. Kecamatan Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

B. Provinsi Jawa Tengah

a. Kabupaten Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)

b. Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)

c. Kabupaten Klaten. Kecamatan Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)

2. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

3. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

4. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

5. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

6. Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180 -514192.

Aktivitas Gunung Merapi Terkini

Periode pengamatan

Selasa (1/12/2020) pukul 06:00 hingga 12:00 WIB

Lokasi Gunung Merapi

Merapi (2968 mdpl),

Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

Meteorologi

Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 21-28.3 °C, kelembaban udara 55-75 %, dan tekanan udara 626-687 mmHg.

Visual

● Gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Kegempaan

■ Guguran

(Jumlah : 2, Amplitudo : 25-65 mm, Durasi : 25.8-43.2 detik)

■ Hembusan

(Jumlah : 11, Amplitudo : 3-4 mm, Durasi : 10.1-28.6 detik)

■ Hybrid/Fase Banyak

(Jumlah : 79, Amplitudo : 3-35 mm, S-P : 0.3-0.4 detik, Durasi : 6-10 detik)

■ Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 12, Amplitudo : 40-80 mm, Durasi : 12.6-39.6 detik)

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI TERKINI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH