tirto.id - Setelah bertempat di Universitas Al Azhar Indonesia dan Universitas Pamulang, Kelas Tirto yang berkolaborasi dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali terselenggara di Kampus Alam Sutera, Binus University, pada Selasa (19/11).
Perhelatan akhir dari rangkaian Kelas Tirto dan LPS ini menghadirkan workshop merancang infografik yang menarik dan diskusi terkait perkembangan industri media dalam prospek karier generasi muda.
“Ini adalah kesempatan kita bersama. Seperti yang teman-teman ketahui, selain belajar di kelas dari dosen-dosen, kami juga ingin selalu menghadirkan para praktisi,” ujar Kepala Program Mass Communication Binus University, Muslikhin.
Karena itu, diskusi dalam Kelas Tirto dibuka langsung oleh Pemimpin Redaksi Tirto.id, Rachmadin Ismail, yang menyampaikan adanya pergeseran di dalam industri media.
“Pertama di Tirto, kami enggak lagi jadi produsen informasi aja. Kami berusaha berinovasi untuk jadi kurator informasi,” jelas Rachmadin.
Menurut dia, kurator informasi menempatkan posisi yang lebih kuat dalam industri. Pasalnya, ekosistem digital yang memberikan ruang semua orang untuk menjadi kreator akan menciptakan celah bagi media.
“Mereka (content creator) bisa salah, mereka bisa terkena kasus judi online, dan segala macam. At some point, media akan bisa menjadi influencer pada saat itu, tapi sebagai kurator informasi dan credibility-nya,” tambahnya.
Rachmadin menekankan posisi media ini bertumpu pada informasi yang trustworthy. Ia menyebut informasi media bisa diperdalam lagi pengolahannya untuk segmentasi audiens.
Sepaham dengan Rachmadin, Amanda Valani selaku Head of Business Development and Digital Media Viva Networks menyampaikan bahwa strategi media yang dijejalinya, pada industri televisi, mengalami perkembangan yang sama. Namun, Amanda menyebut media digital tetap menjadi fondasinya.
“Tetap untuk media digital sebagai penguat dari produk-produk TV. Inovasi yang dilakukan dari sisi making another product newstream adalah dengan 360 degrees marketing. Jadi, bukan hanya channel penyiarannya melalui digital serial saja. Bagaimana dari produk atau program TV comes to online atau digital, terus comes to offline, back to online again,”
Amanda memberikan contoh pada program televisi yang kemudian dihadirkan secara luring bagi audiensnya, lalu diproduksi pada ranah daring, dan berputar dalam siklus tersebut. Perputaran ini, kata Amanda, merupakan perkembangan dari situasi media yang saling terikat dalam menjangkau audiens.
Berangkat dari perkembangan industri media, baik media digital maupun televisi, Amanda berpesan pada generasi muda untuk merambah dalam media yang hyper personalized apabila ingin memulai kariernya.
“Yang menjadi fundamentalnya adalah passion untuk kalian memproduksi konten tersebut berdasarkan interest kalian supaya bisa long-lasting sebenarnya,” jelas Amanda.
Setelah menempuh langkah awal ini, barulah Amanda menambahkan bahwa eskalasi konten mampu lebih mudah dilakukan. Sebabnya, kata Amanda, penguasaan minat menjadi bekal yang membantu dalam memulai.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris LPS, Jimmy Ardianto, membagikan bekal finansial bagi generasi muda. Jimmy mengatakan, LPS merupakan lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan sekaligus memelihara stabilitas sistem perbankan. Karena itu, Jimmy menyampaikan bahwa beberapa kondisi perbankan saat ini yang sudah gulung tikar.
“Sudah 120-130 bank tutup. Enggak ada yang tahu kan? Jadi, enggak rame,” tutur Jimmy.
Ketidaktahuan ini dibandingkan Jimmy dengan krisis perbankan yang menjadi awal penegasan peran LPS. Dia menambahkan, LPS mempunyai peran signifikan sebagai ‘penjamin’ yang akan terus dikembangkan ke depannya.
“Nanti, di tahun 2028, polis asuransi itu juga akan dijamin LPS,” tambah Jimmy.
Untuk saat ini, Jimmy menyampaikan bahwa LPS bisa menjadi lembaga terpercaya menyoal ekosistem perbankan di Indonesia. Apabila terjadi permasalahan, Jimmy mengimbau untuk tidak ragu melaporkan kepada LPS.
“Kami semua di LPS itu lapor ke KPK. Jadi, kita enggak bisa sewenang-wenang dengan duit orang, dapat gratifikasi enggak mungkin, karena kita selalu laporkan ke KPK seluruhnya,” tegasnya.
Jimmy menggarisbawahi anti penyuapan dalam LPS yang tidak menerima segala bentuk gratifikasi dapat menjadi dasar kepercayaan bagi masyarakat Indonesia.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis