Menuju konten utama

Menteri Susi Imbau Kelola Perikanan secara Berkelanjutan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau agar seluruh pihak terkait menggunakan prinsip berkelanjutan dalam mengelola industri perikanan dan kelautan.

Menteri Susi Imbau Kelola Perikanan secara Berkelanjutan
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/1). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau agar seluruh pihak terkait menggunakan prinsip berkelanjutan dalam mengelola industri perikanan dan kelautan.

Ia mengingatkan bahwa bila bisnis kelautan dan perikanan tidak berkelanjutan, maka kesejahteraan bagi seluruh pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan juga tidak akan pernah bisa dicapai.

“[Pengelolaan perikanan] berkelanjutan harus menjadi inti, karena tanpa manajemen perikanan yang berkelanjutan, maka ikan juga akan habis," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Forum Bisnis dan Investasi Perikanan di KKP, Jakarta, Rabu, (30/3/2016).

Susi memberikan contoh negara-negara seperti Skotlandia dan Norwegia sebagai negara yang telah mampu mengelola perikanan lautan luas ecara optimal.

Menteri Susi mengungkapkan bahwa sebagian besar potensi perikanan dunia saat ini berada di perairan Indonesia. "Potensi perikanan kita luar biasa, karena sekarang yang punya ikan hanya Indonesia," kata Menteri Susi.

Hal ini menurutnya patut dijaga dengan baik, mengingat sumber daya perikanan dapat diakses oleh banyak kalangan di masyarakat Indonesia, jika dibandingkan dengan sektor lain seperti pertambangan yang hanya bisa diakses oleh segelintir orang.

Selain perikanan tangkap, Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengingatkan bahwa potensi budidaya perikanan juga luar biasa besar yaitu sekitar 5 juta hektar yang perlu diberdayakan secara optimal.

Susi juga mengimbau kepada para pengusaha khususnya kalangan perbankan nasional supaya memikirkan tanggung jawab mereka terhadap keberlangsungan industri perikanan dan tidak hanya menghitung keuntungan semata.

"Kalau pengusaha hanya melihat keuntungan hari ini saja, berarti mereka tidak bertanggung jawab karena mereka hanya mengandalkan keuntungan semata," katanya.

Dia juga meyakini pihak perbankan dalam negeri dapat turut berkontribusi dalam mengembangkan perikanan Indonesia yang berkelanjutan, dengan menerapkan persyaratan keberlanjutan bagi pengusaha perikanan yang ingin mendapatkan kredit dari bank itu.

Dengan demikian, menurut Menteri Susi, maka pihak perbankan nasional jangan asal dalam memberikan uang begitu saja, tetapi menyalurkannya kepada pengusaha yang sadar akan kelestarian lingkungannya.

Acara Forum Bisnis dan Investasi Perikanan di KKP turut diwarnai penandatanganan MoU (Nota Kesepahaman) antara beberapa perusahaan dan pemerintahan daerah, seperti PT Alam Jaya dengan Inkubator Mina Bisnis "Albacore" Ternate, PT Selayar Indo Perkasa dengan Kabupaten Pulau Buru, PT Ocean Fresh dengan Kabupaten Sumbawa, serta Koperasi Mina Rizki Abadi (Komira) dengan Kabupaten Banggai Laut.

Selain itu, terdapat pula penyerahan kredit sektor kelautan dan perikanan kepada sejumlah pengusaha perikanan, serta penandatanganan perjanjian kerja sama Perum Perikanan Indonesia dengan kelompok Koordinator Pokdakan Rumput Laut di Simeulue, dan PT Pesona Laut Nusantara dengan kelompok pembudidaya rumput laut di Rote Ndao. (ANT)

Baca juga artikel terkait KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra