Menuju konten utama

Menteri Susi: Asing Boleh Investasi di Kelautan, tapi...

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mempersilahkan pihak asing untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan, namun hanya di bidang pengolahan. Sebab, penangkapan ikan sepenuhnya akan menjadi hak milik pelaku perikanan Indonesia.

Menteri Susi: Asing Boleh Investasi di Kelautan, tapi...
Seorang pekerja menata ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, Senin (2/5). Antara Foto/Syifa Yulinnas.

tirto.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mempersilahkan pihak asing untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan, namun hanya di bidang pengolahan. Sebab, penangkapan ikan sepenuhnya akan menjadi hak milik pelaku perikanan Indonesia.

"Kita ingin sumber daya laut kita ditangkap dan dikelola oleh orang kita dan untuk orang kita," kata Susi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, (17/5/2016).

Untuk itu, Susi menginginkan masyarakat bisa melaporkan langsung ke aparat atau bahkan langsung ke ponsel miliknya bila melihat ada aktivitas penangkapan ikan secara ilegal di daerahnya.

Selain itu, Menteri Susi juga mengimbau berbagai pihak, baik itu nelayan tradisional maupun pengusaha perikanan agar tidak menjual ikan secara ilegal ke pihak asing, guna membangkitkan sektor perikanan nasional.

"Jangan lagi kita menjual ikan secara ilegal kepada orang asing. Kita harus tegakkan kedaulatan di wilayah laut kita," tegas Susi.

Seperti telah diketahui banyak pihak, Kementerian Pertahanan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menandatangani nota kesepakatan bersama dalam pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan untuk memberantas pencurian ikan di perairan Indonesia.

Penandatanganan nota kesepakatan bersama ini dilakukan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).

Ryamizard mengatakan, pencurian sumber daya alam seperti illegal fishing merupakan ancaman nyata yang harus dihadapi.

"Apabila ada ancaman tersebut, harus dilawan. Memiliki pertahanan yang tangguh merupakan simbol kekuatan serta sarana untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional," ujarnya.

Baca juga artikel terkait MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara