tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemudik di rute Tol Trans Jawa meningkat
Hal ini terjadi karena volume kendaraan yang melintas di jalur tol tinggi dan membuat sejumlah rest area alias tempat istirahat penuh oleh pemudik.
Basuki menjelaskan, kepadatan jalan Tol Trans Jawa terjadi karena beberapa faktor. Namun, dari beberapa faktor mahalnya harga tiket pesawat menjadi alasan paling kuat yang membuat Tol Trans Jawa dipadati pemudik.
"Saya mendapat laporan Pak Menhub, kan ada di running text, karena mahalnya tiket pesawat jadi semua orang naik mobil," kata Basuki usai melepas mudik bareng Kementerian PUPR di Halaman Kantornya di Jakarta Selatan Jumat (31/5/2019).
Basuki mengatakan, karena tiket pesawat mahal maka banyak masyarakat yang beralih moda transportasi ke darat yaitu dengan mengguakan mobil di rute Tol Trans Jawa.
Sementara itu berdasarkan data dari PT Jasa Marga ada sebanyak 373.158 kendaraan pemudik yang meninggalkan Jakarta untuk mudik Hari Raya Lebaran 2019.
Arus mudik itu terjadi pada H-7 dan H-6 Lebaran atau pada hari Rabu dan Kamis (29-30/5/2019) kemarin.
Bahkan, jumlah pemudik tahun ini naik sebesar 38,32 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) normal sebesar 269.774 kendaraan.
Humas PT Jasa Marga Irra Susiyanti merinci total jumlah kendaraan itu tersebar menuju ketiga arah yakni 51 persen ke arah Timur, 31 persen ke arah Barat dan 18 persen ke arah Selatan.
"Total kendaraan yang menuju arah Timur adalah sebanyak 191.173 kendaraan, naik sebesar 82,9 persen dari LHR normal 104.544 kendaraan," kata Irra di Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Kota-kota besar yang menjadi tujuan pemudik, seperti Semarang dan Solo, turut akan merasakan dampak limpahan kendaraan.
Faktor lain, menurut Basuki, adalah adanya rasa penasaran masyarakat untuk menjajal Trans Jawa yang telah tersambung penuh dari Merak hingga Probolinggo. Hal itulah yang kemudian turut menyebabkan jalan tol dipadati kendaraan pribadi.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari