Menuju konten utama

Menteri BUMN Wacanakan Penanaman Tebu untuk Bioetanol di Merauke

Erick juga akan membuka kawasan lainnya untuk perkebunan gula dalam rangka menghasilkan bioetanol.

Menteri BUMN Wacanakan Penanaman Tebu untuk Bioetanol di Merauke
Ketum PSSI Erick Thohir menyampaikan kata sambutan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-94 PSSI di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (19/4/2024). Erick Thohir mengatakan akan terus fokus untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang bersih dan berprestasi dalam memaknai momentum HUT PSSI. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

tirto.id - Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkap wacana membuka lahan di Merauke untuk perkebunan tebu. Nantinya, tebu-tebu yang dihasilkan akan diproduksi menjadi bioetanol. Meski demikian, Erick juga akan membuka kawasan lainnya untuk perkebunan gula.

"Tentu opsi produksi bioetanol melalui perkebunan gula itu bisa tidak hanya dilakukan di Merauke tapi di beberapa fasilitas yang sudah ada tahun ini," kata Erick di Istana, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Erick menjelaskan bahwa lahan di Merauke akan dimanfaatkan untuk dua konsep yaitu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dikelola BUMN. Erick juga membuka pintu investasi dari perusahaan swasta dalam pengembangan tebu untuk bahan baku dasar bioetanol tersebut.

"Ada dua yang didorong di Merauke, PSN dan juga ada KEK yang dikelola BUMN, jadi ada private sector dan BUMN yang produksi percepatan," kata dia.

Dirinya menjelaskan bahwa kerjasama lintas sektor diperlukan karena kebutuhan bioetanol yaitu 700 ribu liter pertahun. Sedangkan saat ini anak usaha BUMN, PT Energi Agro Nusantara (Enero) baru menghasilkan 30 ribu liter per tahun.

"Memang kalau dilihat sendiri kan bioetanol yang dibutuhkan dalam jangka pendek ini kalua kita mau baik, itu butuh 700 ribu (liter). Artinya perlu percepatan produksi, sedangkan Enero baru 30 ribu (liter) per tahun produksinya," kata dia.

Dia berharap dengan progres pembangunan pabrik bioetanol maka kendaraan bermotor bisa segera menggunakannya. Keberadaan bioetanol diyakini dapat mengurangi polusi Udara imbas bahan bakar fosil.

"Ada percontohan baik di Brasil, dimana dimungkinkan kita menggunakan bioetanol ini menjadi bagian solusi kita juga hadapi polusi Udara yang terus jadi polemik sampai hari ini, kalau nanti ada mobil listrik dan bioetanol kan polusi udara makin baik," kata dia.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini Pertamina sudah melakukan market trial program penggunaan campuran Bioetanol 5 persen pada bensin atau E5.

"Sekarang Pertamina harus membuat studi bagaimana pengadaan untuk etanolnya dan kedua kita sudah punya roadmap untuk memproduksi etanol dari pengembangan etanol di Papua, Merauke," kata Airlangga.

Baca juga artikel terkait BBM atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang