Menuju konten utama

Menteri BUMN Temui Asosiasi Pilot Garuda dan Sekarga Bahas Tuntutan

Asosiasi Pilot Garuda dan Serikat Karyawan Garuda memenuhi undangan Menteri BUMN untuk menggelar pertemuan pada hari ini.

Menteri BUMN Temui Asosiasi Pilot Garuda dan Sekarga Bahas Tuntutan
(Ilustrasi) Pesawat Garuda Indonesia disambut siraman air menggunakan water cannon saat tiba di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (8/9/2017). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

tirto.id - Sejumlah pengurus Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) mendatangi Kantor Kementerian BUMN pada Kamis siang (5/7/2018), sekitar pukul 14.00 WIB.

Pengurus dua organisasi, yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Serikat Karyawan Garuda Indonesia, itu memenuhi undangan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menggelar pertemuan.

Namun, setelah pengurus 2 organisasi itu tiba di Kantor Kementerian BUMN, mereka mendapat informasi bahwa lokasi pertemuan dipindah ke kediaman Menteri Rini Soemarno.

"Dipindah di rumah dinas bu Rini kata pak Imam (Sekretaris Kementerian BUMN)," ujar Presiden APG, Bintang Hardiono, di Jakarta, hari ini.

Sebelum menemui Rini, Bintang mengatakan ada kemungkinan pertemuan itu membahas persoalan di manajemen Garuda Indonesia, yang sejak tahun lalu dikritik oleh organisasinya. Namun, dia belum bisa memastikan arah pembahasan yang akan dibicarakan.

"Arahnya ke mana lihat nanti, mungkin arahnya ke perbaikan Garuda Indonesia," ujar Bintang.

Sementara itu, Ketua Harian Sekarga, Tomy Tampatty mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.

"Tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan selama ini yang kami bahas terkait dengan miss management. Permasalahan miss management sudah diinventaris di Kemenko Maritim, dan infonya sudah diserahkan ke Menteri BUMN, maka dari itu ini tindak lanjut," kata Tomy.

Mengenai rencana mogok kerja para pilot dan karyawan Garuda Indonesia, menurut Tomy, belum ada keputusan dan masih menunggu hasil dari hasil pertemuan dengan Rini.

"Kami tunggu karena progress komunikasi ini berjalan dan dari Menteri BUMN sudah menyambut juga. Beliau sebagai menteri teknis kami tunggu keputusan dari beliau apa. Kami belum bisa sampaikan karena pertemuan belum [digelar]," kata dia.

Tuntutan dari APG dan Sekarga selama ini memang menyoroti kinerja Direksi Garuda Indonesia yang dinilai buruk dalam mengelola maskapai penerbangan plat merah tersebut. Karena itu, tuntutan utama APG dan Sekarga adalah meminta Kementerian BUMN merombak jajaran direksi Garuda Indonesia.

Jika belum ada titik terang mengenai nasib tuntutan itu, Tomy mengancam APG dan Sekarga akan melakukan mogok kerja. Dia memastikan rencana mogok kerja nantinya akan diberitahukan kepada publik paling lambat 7 hari sebelum mogok kerja dilakukan. Wacana mogok itu sempat muncul menjelang Lebaran 2018 lalu, tapi kemudian tidak jadi digelar.

Baca juga artikel terkait AKSI MOGOK PILOT GARUDA atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom