Menuju konten utama

Menteri Agama Minta Masyarakat Hormati Ulama

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan sudah sewajarnya jika para pemuka agama mendapat tempat khusus di tengah kehidupan masyarakat.

Menteri Agama Minta Masyarakat Hormati Ulama
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang.

tirto.id - Masyarakat Indonesia harus bisa menjaga marwah dan martabat para pemuka agama, terutama saat berada di tengah publik.

"Semua kita, khususnya elit negeri ini, haruslah senantiasa menjunjung tinggi ajaran agama, menjaga simbol-simbol agama dan menghormati para pemuka agama," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dikutip dari Antara, Kamis (2/2/2017).

Lebih lanjut Lukman mengatakan, sudah sewajarnya jika para pemuka agama mendapat tempat khusus di tengah kehidupan bermasyarakat. Salah satu bentuk penghormatan tersebut, kata dia, adalah dengan cara tidak mempermalukan para pemuka agama di tengah masyarakat.

"Salah satu bentuk penghormatan itu adalah tidak mempermalukan mereka sedemikian rupa. Sebab, risikonya amat besar. Misalnya, menimbulkan gejolak dan kegaduhan yang semakin kontraproduktif bagi persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.

Kegaduhan, kata dia, akan menguras energi ke arah yang lebih negatif yang akan membuat pembangunan menjadi terhambat.

Meski demikian, Menag tetap berprinsip bahwa Indonesia memang bukan negara agama tapi agama menempati posisi penting dalam sejarah perjalanan bangsa.

Menurutnya, pesan agama bahkan mewarnai Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi dasar negara. Sementara Bhineka Tunggal Ika mengandung pesan keagamaan yang kuat tentang pentingnya menghargai keragaman karena itu adalah kehendak Yang Maha Kuasa.

"NKRI adalah pengejawantahan dari kesadaran bersama untuk terus menjaga persatuan bangsa dan negara karena cinta Tanah Air adalah bagian dari nilai keimanan dalam beragama," kata dia.

Ulama, kata dia, harus dijunjung oleh umara karena ulama adalah pembimbing umat.

Baca juga artikel terkait BPJS KETENAGAKERJAAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto