tirto.id - Harga daging sapi masih di atas Rp100 ribu/kg. Angka ini melebihi harapan Presiden Joko Widodo yang menargetkan harga daging di bawah Rp80 ribu/kg. Terkait persoalan ini Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan segera mencabut semua hal yang dinilai menghambat peredaran komoditas daging ke masyarakat. Dengan pencabutan itu pemerintah berharap masyarakat dapat menikmati konsumsi daging dengan harga terjangkau.
"Kita harus kerja, kerja, kerja. Untuk daging kita targetkan dalam tiga bulan semua hal yang menghambat akan kita cabut," kata Amran Sulaiman dalam sambutan acara halal bi halal di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Tanpa memerinci langkah yang akan ditempuh, Amran mengatakan beragam langkah yang bakal dilaksanakan dalam rangka mencapai target tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Amran mengatakan akan memberi sanksi tegas terhadap penjual yang menaikkan harga di masa Lebaran. Ia juga akan menindak para pemasok yang melakukan penggemukkan daging (feed lotter).
"Kalau ada yang menaikkan harga dan memanfaatkan momentum, pertama akan diberi peringatan, kemudian dikurangi jatah daging impornya, dan cabut rekomendasinya sampai kemungkinan tidak bisa jual (daging) lagi," kata Arman Jumat awal Juli lalu.
Lonjakan harga daging lokal itu, kata Amran, menjadi hal yang sulit dilakukan oleh penjual setelah Kementerian Pertanian dan 12 perusahaan swasta memasok 9.000 ton daging sapi beku ke sejumlah pasar tradisional.
Pemerintah diminta untuk serius menangani fluktuasi harga daging sapi yang terjadi setiap kali lebaran sehingga gejolak harga tidak terus menerus terjadi.
Sementara itu Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu minggu lalu menyampaikan selama Ramadhan harga komoditas daging di pasaran rata-rata mencapai Rp120.000-Rp150 ribu per kg.
Harga itu masih jauh dari seruan Presiden Jokowi, yaitu di bawah Rp80 ribu per kg. Intervensi pasar juga tak mampu menstabilkan harga.