tirto.id - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menargetkan Bulan November mendatang bantuan sosial non-tunai akan diterima oleh keluarga miskin di Indonesia melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
"Yang belum 42 kabupaten, 17 di antaranya terletak di pegunungan di tengah Papua. Tapi November (diusahakan) semua kabupaten dapat," kata Khofifah usai mengikuti rapat tentang mekanisme penyaluran PKH di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Khofifah memperkirakan jumlah penerima PKH akan bertambah menjadi enam juta keluarga dari jumlah yang tercatat saat ini sebanyak 3,5 juta keluarga.
Melalui pendistribusian bantuan sosial secara nontunai, PKH dianggap memiliki arti penting paling tinggi dalam upaya penurunan kemiskinan karena bantuan yang diberikan lebih tepat guna dan tepat sasaran.
"Kita akan mencoba memaksimalkan bantuan ini memiliki nilai produktivitas bagi penerima, misalnya anggaran untuk pendidikan betul-betul digunakan untuk peningkatan pendidikan dan gizi anak-anak mereka," kata Khofifah.
Warga penerima PKH juga bebas mengatur perencanaan penggunaan dana bantuan karena mereka difasilitasi dengan nomor rekening bank yang ditunjuk sebagai mitra dalam program ini yakni BNI.
Selain itu, penerima PKH juga diberi kemudahan untuk membeli empat jenis bahan pangan melalui program electronic warung (e-warung).
"Uang bisa dibelanjakan di e-warung untuk empat bahan pangan yaitu beras, minyak goreng, gula, dan tepung. Pasti harganya akan lebih murah karena langsung dari Bulog, jadi memangkas mata rantai perdagangan," ujar Mensos.
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini