Menuju konten utama

Mensos Ingatkan Ulama Soal Masuknya Narkoba di Pesantren

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta ulama mewaspadai narkoba yang mulai masuk pesantren dengan dalih vitamin yang membuat santri atau ulama tahan berzikir.

Mensos Ingatkan Ulama Soal Masuknya Narkoba di Pesantren
Ilustrasi narkoba. Getty Images/iStockphoto.

tirto.id - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta ulama mewaspadai narkoba yang mulai masuk pesantren dengan dalih vitamin yang membuat santri atau ulama tahan lama berzikir.

"Ada seorang kyai yang memperoleh narkoba tetapi diberitahu bahwa narkoba itu vitamin yang manfaatnya bisa kuat untuk berzikir lama, juga kegiatan lainnya," kata Khofifah di Ponpes Abu Darrin Bojonegoro, Minggu (31/7/2017).

Pada awalnya narkoba itu gratis, tetapi setelah beberapa kali kyai di pesantren itu harus membelinya. "Satu, dua, tiga kali gratis. Yang keempat ya harus beli," jelas Khofifah, seperti diberitakan Antara.

Ia menyebutkan belanja masyarakat untuk narkoba mencapai Rp72 triliun. "Coba kita hitung biaya masyarakat membeli narkoba itu jadi berapa kalau dimanfaatkan membangun pondok pesantren," sambung Mensos.

Baca juga: Bergesernya Ciri Pengguna Narkoba

Dalam kesempatan itu, Mensos meminta orang tua untuk memperhatikan anaknya ketika di rumah. Meskipun berdekatan bisa jadi anak-anak bermain-main dengan telepon pintar mengelana melihat berbagai negara di dunia, mulai Amerika Serikat, Australia dan negara lainnya.

Menurut dia, terorisme sekarang tidak hanya berbentuk teroris, tetapi juga narkoba dan gerakan radikal. Ia memberikan gambaran anak yang ada di rumah bisa merakit bom hanya belajar di internet dengan dipandu seseorang yang tidak diketahui.

"Belajar merakit bom sekarang tidak harus ketemu orangnya, tetapi bisa melalui internet," kata Khofifah yang meletakkan batu pembangunan gedung E Pondok Pesantren Abu Darrin di Kecamatan Dander dan mengukuhkan Laskar Anti Narkoba di Kecamatan Dander yang dihadiri sekitar 10.000 Muslimat NU.

Di Bojonegoro Khofifah juga berbicara dalam acara Pelantikan Alumni Majelis IPNU-IPPNU Bojonegoro bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Pada laporan Tirto sebelumnya diberitakan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo sedang menggalakkan upaya pemberantasan narkoba. Bahkan dalam pidatonya Jokowi memerintahkan untuk menembak mati para bandar narkoba berkewarganegaraan asing. Presiden menegaskan Indonesia sudah dalam tahap "darurat narkoba"

“Karena betul-betul kita ini ada pada posisi yang darurat di dalam urusan narkoba,” kata Jokowi, disambut tepuk tangan khalayak.

Baca juga: Ironi Pemberantasan Narkoba Era Jokowi

Baca juga artikel terkait KAMPANYE ANTI NARKOBA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri