tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyatakan insentif pariwisata bagi influencer ditunda.
Penundaan ini dipastikan oleh Wishnu usai belum lama ini Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus ke-1 dan ke-2 Corona Covid-19 pada dua orang yang berdomisili di Depok, Jawa Barat.
“Artinya influencer tahu enggak? Iya itu kan, macam-macam. Luas ya. Dan itu kan kita tunda dulu sementara. Bisa artis, musisi, bloggeer, youtuber,” ucap Wishnutama kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Pada 25 Februari 2020, pemerintah menyebutkan alokasi Rp72 miliar bagi influencer. Mereka disebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto punya tugas mempromosikan destinasi wisata, sehingga lebih banyak wisatawan yang berkunjung. Paket insentif ini bertujuan menjaga perekonomian nasional di tengah wabah COVID-19 di dunia.
Selain anggaran influencer, penundaan juga sempat dilakukan bagi insentif pariwisata bagi wisatawan mancanegara. Berhubung jumlah negara yang memiliki kasus positif Corona bertambah, paket insentif untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan dari negara selain Cina pun ditunda.
“Untuk beberapa negara yang terdampak virus korona, kita tunda, insentif untuk promosi maupun yang lain-lainnya,” ucap Wishnu.
Kendati demikian, Wishnu memastikan insentif lainnya tetap dipertahankan. Terutama untuk menggenjot wisatawan nusantara (wisnus).
Hal yang sama juga berlaku bagi insentif perpajakan. Namun, untuk implementasi, ia bilang bagi kedua sisa insentif ini masih diupayakan.
“Wisnus enggak [ditunda] kalo wisnus kan perjalanan domestik tetap harus kita tetapkan. Industri pariwisata dan ekonomi harus tetap berjalan walaupun kita menghadapi virus Corona ini,” ucap Wishnutama.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga tak keberatan dengan penundaan ini. Meski sudah terlanjur dilempar dari rapat presiden Februari lalu, ia menilai ada momentum yang perlu dipertimbangkan sebelum kebijakan ini dilepas.
“Enggak kita lihat efektivitas saja, kalau timing kan lihat kebutuhan itu. Kalau memang timing-nya enggak tepat bisa dimundurkan. Kita fleksibel terhadap situasi demand di industrinya,” ucap Sri Mulyani kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali