tirto.id - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengusulkan agar pemberian insentif diskon tiket penerbangan tidak dibebankan kepada maskapai. Menurutnya pemberian diskon itu bisa dilakukan melalui skema voucher yang nantinya ditagihkan belakangan.
“Kami usulkan pakai kupon, voucher. Nanti ditagih ke kami. Orang merasa harganya turun tapi Garuda enggak turun,” ucap Irfan di kantor Garuda Indonesia, Kamis (27/2/2020).
Berdasarkan rapat terbatas di istana presiden, Rabu (26/2/2020), pemerintah memberikan diskon 30 persen untuk di 10 tujuan wisata. Diskon 30 persen itu untuk dibatasi 25 persen total seat setiap penerbangan untuk setiap penerbangan di 10 destinasi wisata.
Diskon ini akan berlaku selama 3 bulan usai dimulai per Maret 2020. Nantinya diskon ini akan dievaluasi dan terbuka kemungkinan untuk tetap dilanjutkan.
Irfan menyatakan maskapainya akan mengikuti kebijakan pemerintah. Hanya saja ia belum mengetahui bagaimana transmisi dari insentif ini pada penurunan harga tiket yang akan dibeli konsumen.
“Kami masih tanya Kemenhub,” ucap Irfan.
Sementara itu Komisaris Utama Garuda Indonesias Triawan Munaf menyatakan skema voucher ini baru wacana. Voucher ini nantinya akan bernillai setara dengan diskon yang direncanakan pemerintah.
“Tapi dengan voucher apakah dapat diskon atau membeli tiket full dan itu bisa diuangkan. ini yang dibicarakan supaya enggak mengambang. Sekarang tahap pembicaraan. Next flight juga boleh,” ucap Triawan di kantor Garuda Indonesia, Kamis (27/2/2020).
Ketika ditanya apakah maskapai akan mampu merealisasikan angka diskon 20-30 persen, Triawan hanya menjawab, “Harusnya bisa,” ucapnya.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan
