tirto.id - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menegaskan pembangunan Jalan Trans Papua, dari Sorong, Papua Barat sampai Merauke di Papua itu harus rampung pada 2019 atau 2020 dan sudah bisa ditempuh melalui perjalanan darat.
"Sementara pada 2018, jalan Trans Papua dari Agats Kabupaten Asmat tembus Wamena Kabupaten Jayawijaya sudah harus tembus. Semua itu harus terkoneksi dengan baik," katanya, di Kota Jayapura, Selasa (29/3/2016).
Dengan terbangunnya infrastuktur yang memadai menurut Luhut, secara tidak langsung akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok dan sandang yang lebih terjangkau, misalnya harga semen yang lebih murah.
"Termasuk pabrik semen di Manokwari bisa segera dibangun. Mengapa tidak, Jalan Trans Papua pasti tembus atau terkoneksi karena pembangunannya dibantu TNI dari Satuan Zeni," sambung Luhut.
Mengenai janji-janji Presiden Jokowi terhadap Papua, seperti pembangunan Pasar Mama-mama Papua, rel kereta api, dan soal permintaan Presiden Direktur (Presdir) Freeport Indonesia harus orang asli Papua, Luhut menegaskan bahwa hal itu sudah berjalan.
"Semua berjalan kok. Kalau Presdir Freeport, Pak Lukas saja bertanya mana orang Papua yang berkompeten untuk duduk di situ. Tidak ada janji-janji," katanya lagi.
Sebelumnya, Dalam kunjungannya ke Papua, Menkopolhukam dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pos Batas Lintas Negara (PLBN) Skouw yang berada di perbatasan Republik Indonesia (RI) -Papua Nugini. Dalam agenda itu, Menkopolhukam didampingi oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso, Selasa (29/3/2016). (ANT)