tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi berharap jangan banyak barang impor dijual melalui platform e-commerce TikTok Shop. Hal itu seiring dengan aplikasi TikTok di Indonesia kini dioperasikan dan dikelola oleh Tokopedia.
"Selama sesuai dengan peraturan dan UU, kita dukung. Yang pasti, jangan terlalu banyak barang impor," kata Budi ditemui di Balai Sudirman, Rabu (13/12/2023).
Dia menuturkan untuk memastikan TikTok Shop tidak melanggar aturan pihaknya akan melakukan monitoring. Apabila ada toko yang melanggar, maka akan mendapat peringatan dari Kominfo.
Sementara itu, dia juga mengakui akan melakukan koordinasi bersama Kementerian/Lembaga terkait untuk memperingatkan berapa banyak barang impor yang dijual.
"Kalau banyak barang impor kasian UMKM kita. Ini bukan soal barang impor legal atau ilegal. Jangan banyak barang impor," lanjut Budi.
Untuk diketahui, Kementerian Perdagangan melakukan percobaan pengoperasian platform kolaborasi TikTok Shop selama tiga hingga empat bulan, lalu mengaudit kepatuhan guna menilai seberapa baik mereka mematuhi peraturan, regulasi standar dan kode etik yang ditetapkan Pemerintah. Audit juga akan meninjau efektivitas pengendalian internal organisasi.
"Ini kolaborasi Tiktok dan Tokopedia. Kita lagi berikan 3 sampai 4 bulan percobaan karena teknologi tidak mudah dan nanti kita lihat lagi dan nilai atau sempurnakan," kata Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Selasa (12/12/2023).
Zulhas begitu sapaan akrabnya berharap kerja sama tersebut membantu seller. Tidak hanya itu, dia juga berharap pemerintah bisa membangun ekosistem e-commerce dan memberikan manfaat yang besar.
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Intan Umbari Prihatin