tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengingatkan kepada seluruh pemangku kebijakan agar berhati-hati dalam merumuskan sebuah kebijakan. Terlebih kondisi ekonomi global belakangan ini masih penuh dengan ketidakpastian.
"Situasi belakangan ini sangat tidak pasti, sehingga kepercayaan sektor dan pasar keuangan, serta ekonomi secara keseluruhan dapat diturunkan dengan mudah jika kita tidak berhati-hati dengan formulasi kebijakan," kata Sri Mulyani dalam B20 Summit, di BNDCC, Bali, Senin (14/11/2022)
Sri Mulyani menyadari banyak pengambil kebijakan yang saat ini menghadapi ruang sangat sempit untuk bermanuver, baik dari sisi fiskal maupun moneter. Bagi Indonesia, setidaknya pemerintah sudah bekerja dengan sangat dekat antara fiskal dan moneter.
Seluruh kebijakan harmonisasi diambil pemerintah telah dikalibrasi dengan baik. Direncanakan dengan baik dan dikomunikasikan dengan baik.
"Kita juga perlu menggunakan semua alat variabel secara efektif untuk mencegah kepercayaan ekonomi jatuh lebih jauh," ujarnya.
"Kita harus memberikan dukungan yang tepat sasaran dan terutama karena ruang kebijakan yang semakin terbatas segera menjadi lebih tepat sasaran, terutama dalam melindungi masyarakat miskin dan rentan," sambung Sri Mulyani.
Untuk Indonesia, optimisme tetap dijaga. Namun di saat yang bersamaan juga tetap waspada dengan lingkungan global yang sangat dinamis.
"Optimisme tetap penting, sekaligus kewaspadaan harus tetap dilakukan. Ini adalah pola pikir pembuat kebijakan ekonomi Indonesia. Kami tidak menakut-nakuti Anda dengan mengatakan bahwa kita perlu waspada," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang