tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, arus modal yang masuk ke Indonesia selama 2018 mengalami tekanan dari faktor eksternal.
Menurutnya guncangan ekonomi sepanjang 2018 turut memengaruhi investasi asing yang masuk baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Sentimen negara-negara dunia menyebabkan banyak investor akan reassessment (menilai ulang) kondisi perekonomian suatu negara apakah dia akan investasi di situ atau tidak," ucap Sri Mulyani kepada wartawan usai acara ‘DBS Asian Insights Conference’ di Hotel Mulia, Kamis (31/1/2019).
Sri juga mengatakan, kondisi yang sempat bergejolak itu sudah membaik selama kurun waktu November-Desember 2018. Ia mengatakan pemerintah berupaya agar keadaan yang sama tetap berlanjut hingga 2019.
Untuk mencapai hal itu, menurut Sri, akan menjaga momentum investasi yang tengah dimiliki Indonesia. Dengan demikian, arus modal asing yang masuk ke Indonesia tetap dapat dijaga dengan baik.
"Kami akan gunakan tax holiday, tax allowance, kemudahan ekspor untuk menjaga momentum investasinya," ucap Sri.
Diketahui, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tercatat, target investasi 2018 mencapai Rp765 triliun, terealisasi 94,3 persen atau sebesar Rp721,3 triliun.
Hal itu terdiri atas total realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2018 mencapai Rp328,6 triliun dan PMA mencapai Rp392,7 triliun.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali