tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan vaksin human papillomavirus (HPV) sangat efektif jika diberikan sebelum menstruasi.
Itulah alasannya mengapa pemerintah saat ini mengencarkan program vaksinasi tersebut kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)/sederajat.
Budi mengatakan alasan mengapa vaksin HPV diberikan ke anak kelas 5 dan 6 SD/MI/sederajat itu karena memang ada aturannya. Di mana vaksin tersebut harus diberikan sebelum menstruasi.
“Karena kalau sudah menstruasi, dia [vaksin HPV] jadi tidak efektif. Tapi kalau dia diberikan sebelum menstruasi, itu sangat efektif,” ucap Menkes saat menjawab pertanyaan jurnalis dalam konferensi pers bertajuk “Puncak Peringatan Pekan Imunisasi Dunia Tahun 2022”, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Jumat (22/4/2022).
Ia menjelaskan, jika vaksin HPV diberikan sebelum menstruasi, sangat efektif untuk bisa mengurangi prevalensi dari kanker serviks. “Itu sebabnya kenapa kita kejar sekarang pemberiannya ke seluruh anak-anak [perempuan] kelas 5 dan 6 kelas SD[MI/sederajat],” tutur Budi.
Dia berharap cakupan vaksinasi HPV ini bisa diperluas ke usia lainnya, jika ada perkembangan teknologi ke depan.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi membenarkan bahwa vaksin HPV untuk kanker serviks diwajibkan untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD/MI/sederajat.
“Benar, gratis [dan wajib] pada anak perempuan kelas 5 dan 6 [SD/MI/sederajat] ya. Karena bagian imunisasi rutin,” kata Nadia saat dikonfirmasi Tirto pada Rabu (20/4/2022) malam.
Dia menuturkan bahwa target sasarannya sebesar 889.813 anak perempuan kelas 5 dan 6 SD/MI/sederajat.
“Vaksin untuk kanker serviks diberikan kepada anak kelas 5 dan 6 SD[/MI/sederajat] pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak sekolah [BIAS] pada bulan Agustus setiap tahun,” ungkap Nadia.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri