tirto.id - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah sudah menambah tenaga kesehatan untuk mengatasi masalah demam berdarah dengue (DBD). Menurutnya penyakit ini juga diperhatikan pemerintah sebagaimana Corona atau COVID-19 yang telah jadi pandemi.
“Kami tambah spesialis di daerah. Yang kurang kami dukung agar mereka bisa diselamatkan dan mencegah bertambahnya jumlah kasus,” kata Terawan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). “Ini jangan dilupakan karena penyakit yang lain, karena menyangkut anak-anak kita, balita dan dewasa muda.”
Terawan tak menyebut berapa banyak tenaga kesehatan yang ia tambah. Ia juga tak menyebut rinci dikirim ke mana saja tenaga baru tersebut.
Hingga Kamis (12/3/2020) kemarin, sudah ada 19.391 orang yagn dilaporkan DBD, meningkat dari sehari sebelumnya, 17.820 kasus. Angka penderita berbanding lurus dengan tingkat kematian. Tercatat, ada 132 orang meninggal akibat DBD di seluruh Indonesia, per Kamis.
Lampung menempati peringkat teratas kasus DBD, dengan jumlah kasus sebanyak 3.004. Di posisi kedua ada Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kasus tercatat sebanyak 2.757. Meski menempati peringkat teratas, kematian akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti di Lampung tidak sebanyak NTT. Di NTT sudah ada 32 orang meninggal, sementara Lampung 13 orang.
Namun Terawan mengklaim “sekarang insiden DBD sudah menurun,” ditunjukkan dengan “sudah mulai bekurangnya bangsal-bangsal pasiennya.”
Ia mengatakan pemerintah sudah gencar memberantas kasus ini dari hulu, yaitu sarang-sarang nyamuk. “Kami harap semua media juga bisa bantu pemberantasan sarang nyamuk karena sangat mematikan,” Terawan menegaskan.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino