Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Menkes Budi Gunadi Permudah Regulasi Perawat demi Menambah Nakes

Menkes Budi Gunadi berkata tenaga kesehatan Indonesia mengalami kelelahan selama menangani pandemi COVID-19 sejak Maret 2020.

Menkes Budi Gunadi Permudah Regulasi Perawat demi Menambah Nakes
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam telekonferensi pers dari Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Screnshoot/Youtube/Sekretariat Presiden)

tirto.id - Kementerian Kesehatan berusaha menyelesaikan masalah kekurangan perawat dan dokter saat ini untuk menghadapi pandemi COVID-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kemenkes sudah merelaksasi atau mempermudah regulasi demi menambah perawat.

"Saya sudah merelaksasi beberapa aturan yang mengizinkan agar perawat-perawat yang belum memiliki surat tanda registrasi atau STR resmi boleh langsung masuk bekerja. Itu ada sekitar 10.000 perawat," kata Budi dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/1/2021).

Kemudian, Kementerian Kesehatan tengah mempemudah regulasi soal izin praktik untuk dokter, yang masih butuh pembahasan lebih lanjut, kata Budi.

"Saya sekarang sedang mengkaji dengan tim IDI dan tim Kemenkes agar dokter-dokter juga bisa begitu. Ada sekitar 3.000 sampai 4.000 dokter yang bisa kita masukkan," kata Budi.

Mantan Wakil Menteri BUMN ini mengatakan langkah mempermudah regulasi ini penting di masa pandemi. Tidak sedikit tenaga kesehatan kelelahan dalam menangani COVID-19, ujarnya.

Budi mengatakan pemerintah berusaha menambah obat dan fasilitas untuk penanganan COVID-19. Ia mengaku ada kebutuhan obat seperti anti immunoglobulin hingga kebutuhan darah plasma convalesence. Ia mengaku pemerintah akan melobi langsung demi mencegah kelangkaan obat.

Budi juga berharap dalam situasi terkini bahwa warga yang tertular COVID-19 tanpa gelaja tidak langsung ke rumah sakit, melainkan bisa isolasi mandiri.

"Kami nanti mengimbau seluruh gubernur, kepala daerah agar membuat tempat-tempat isolasi seperti Wisma Atlet, Wisma Haji, asrama dan lain sebagainya atau mungkin hotel-hotel," kata Budi.

Ia juga mengharapkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan jangan berkerumun. Mari kita hormati rekan-rekan tenaga kerja kesehatan yang sudah mendahului kita agar pengorbanan mereka itu tidak sia-sia," kata Budi.

Per Senin hari ini, 11 Januari, jumlah pasien yang meninggal di Indonesia akibat COVID-19 sebanyak 24.343 orang, menurut rilis resmi pemerintah. Sementara jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 836.718 orang. Ikatan Dokter Indonesia merilis jumlah kematian tenaga kesehatan sebanyak lebih dari 500 orang, tertinggi di Asia dan 5 besar di dunia. Di antara jumlah itu, lebih dari 171 perawat meninggal.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz