tirto.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui biaya pengiriman logistik dengan trasportasi laut di Indonesia saat ini masih tergolong mahal.
Pernyataan Budi tersebut menanggapi Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang mengatakan biaya pengiriman logistik dari Makassar ke Surabaya mencapai Rp20 juta per kontainer 20 feet, sementara Surabaya ke Singapura dan Jepang masing-masing hanya Rp2,8 juta dan Rp4,2 juta per kontainer 20 feet.
Budi menjelaskan biaya pengiriman logistik dengan sarana transportasi laut di Indonesia masih mahal karena pelayanan di pelabuhan belum efisien. Selain itu, pengiriman logistik dari Jawa ke luar Jawa masih mengandalkan pelayaran langsung dengan kapal-kapal kecil.
Situasi seperti itu, kata dia, membuat biaya pengiriman barang antarpulau di Indonesia bisa lebih mahal ketimbang ke luar negeri.
“Atas statement yang mengevaluasi itu, saya berterima kasih. Kami improve lah. Ini karena efisiensinya belum maksimal. Banyak kapal ke luar Jawa direct call [pelayaran langung],” ucap Budi di Jakarta pada Selasa (8/1/2018).
Budi menjelaskan hal itu akan ditangani dengan membenahi pelabuhan di Jawa, terutama Tanjung Priok. Menurut dia, Kemenhub berencana menjadikan pelabuhan itu sebagai magnet bagi ekspor. Caranya, pengiriman logistik dipusatkan di Tanjung Priok.
“Jadi mari lah semua pemerintah daerah yang ingin ekspor. Kami kumpulin di Jakarta,” ucap Budi.
Budi menambahkan Kemenhub juga masih terus mengupayakan pembenahan masalah dwelling time di pelabuhan. Menurutnya, apabila dwelling time dikurangi maka biaya logistik bisa ikut turun.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom