Menuju konten utama

Menhub Klaim Inaportnet Akan Mempercepat Pelayanan Kapal Barang

Menhub menyatakan aplikasi ini mampu meningkatkan efisiensi waktu, jumlah orang, dan biaya.

Menhub Klaim Inaportnet Akan Mempercepat Pelayanan Kapal Barang
Kapal barang bersandar di Terminal Petikemas (TPK) Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (11/8). ANTARA FOTO/Aji Styawan

tirto.id - Kementerian Perhubungan telah meluncurkan aplikasi Inaportnet 2.0 yang diklaim dapat meningkatkan kualitas delivery order (DO) online.

Adapun aplikasi tersebut bakal diterapkan di empat pelabuhan utama dan satu pelabuhan kelas I, yakni Pelabuhan Tanjung Priok (DKI Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Belawan (Medan), Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, aplikasi Inaportnet 2.0 ini jauh lebih baik ketimbang Inaportnet yang sudah sempat diterapkan di beberapa pelabuhan.

“Yang dulu tidak maksimal dan baru dilakukan Pelindo III. Lagipula hanya untuk kapalnya saja,” kata Budi di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta pada Jumat (29/6/2018).

Budi tidak merinci evaluasi apa yang telah dilakukan pada aplikasi terdahulu untuk kemudian diterapkan pada aplikasi yang baru ini. Kendati demikian, Budi menekankan bahwa aplikasi yang baru ini mengakomodasi para importir untuk bisa melakukan DO online secara lebih mudah.

Menhub mengklaim aplikasi ini mampu meningkatkan efisiensi waktu, jumlah orang, dan biaya. Menurut Menhub, sangat penting bagi importir untuk mengetahui secara pasti di mana letak barang impornya dan bagaimana kondisinya.

“Ini merupakan langkah yang baik, untuk itu saya minta kepada Dirjen [Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan] untuk menindaklanjutinya dengan koordinasi, bagaimana barang-barang itu diperiksa dan juga untuk kerja samanya dengan pihak lain,” jelas Budi.

Dalam prosesnya, Budi Karya memastikan pihaknya akan bersinergi dengan sejumlah lembaga terkait lainnya, seperti Direktorat Jenderal Bea Cuka Kementerian Keuangan. Menhub tidak menampik apabila masih perlu adanya koordinasi lebih lanjut guna memuluskan alur impor barang yang relatif berbelit saat berhadapan dengan birokrasi di pelabuhan.

Menhub pun mengakui aplikasi Inaportnet 2.0 ini juga dirancang untuk dapat sinkron dengan sistem teknologi lainnya.

“Secara makro, INSW [Indonesia National Single Window] itu memantau semuanya. Kita membuat ini secara detail, sekarang sudah dilakukan koordinasi antara INSW dan Inaportnet sehingga apa yang diproses di sini (Inaportnet) langsung dicatat,” kata Budi lagi.

Masih dalam kesempatan yang sama, Menhub turut menyampaikan agar pelayanan kapal dan barang ke depannya bisa semakin cepat, mudah, transparan, dan efisien. Pemberlakuan aplikasi Inaportnet 2.0 dan DO online tersebut merupakan langkah awal guna melakukan standardisasi pada prosedur operasional yang secara digital.

Baca juga artikel terkait INTERNET atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Dipna Videlia Putsanra