Menuju konten utama

Menhub Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Akhir Tahun

Budi Karya Sumadi mengimbau, masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem akhir tahun.

Menhub Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Akhir Tahun
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) memberikan keterangan terkait arus mudik 2022 di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (30/4/2022). M ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

tirto.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau, masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Hal ini menanggapi prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut bahwa cuaca ekstrem bakal terjadi pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2023.

“Kami telah berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk mengantisipasi potensi cuaca yang tidak bersahabat pada akhir tahun. Pada 2020, kita ada suatu masalah banjir di jalur tol," tutur Budi melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto pada Jumat (23/12/2022) sore.

"Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada adanya resiko banjir. Kalau tidak terlalu penting untuk bepergian, sebaiknya rekreasi di Jakarta saja,” sambung dia.

Budi menuturkan, telah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti kepolisian, BMKG, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jasa Marga, serta unsur terkait lainnya untuk menyiapkan sejumlah upaya mengantisipasi terjadinya kepadatan, menanggulangi resiko banjir serta cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan resiko banjir di jalan tol. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membuat gorong-gorong di jalan tol dan melakukan rekayasa pembuatan hujan.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas (lalin), pemerintah mengklaim telah memberlakukan manajemen rekayasa lalin satu arah (one way) atau contra flow.

“Korlantas (Korps Lalu Lintas) Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia) memiliki kewenangan untuk menerapkan rekayasa lalu lintas di lapangan, namun saya minta rekan-rekan kepolisian dalam menerapkan rekayasa lalin, juga memperhatikan dampak yang akan terjadi di cabang-cabang jalan lainnya dan juga jalur di arah balik,” kata Budi.

Untuk informasi, jalur Tol Jakarta, Cikampek hingga Semarang, menjadi salah satu titik krusial terjadinya kepadatan di masa libur natal dan tahun baru kali ini. Sejumlah jalur tol baru yang perlu diantisipasi terjadi kepadatan yaitu Cisumdawu dan Jakarta Cikampek 2, yang berpotensi terjadi kepadatan.

Selain itu, beberapa titik jalan juga menjadi perhatian karena berpotensi terjadi banjir karena adanya cuaca ekstrem di akhir tahun yaitu di kilometer (km) 136, km 151, dan jalan nasional di Jembatan Sungai Cipunegara, Subang.

“Jalur tol dari Jakarta sampai ke Semarang kita prediksi akan terjadi kepadatan. Dari pemantauan kami lewat udara, terlihat peningkatan sudah terjadi namun belum ada kemacetan atau lalu lintas yang tersendat,” ujar Budi.

Dia pun meminta pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan di daerah wisata dan melakukan penegakan hukum terhadap bus-bus pariwisata yang melanggar ketentuan. Budi juga mengimbau kepada masyarakat yang bepergian menggunakan sepeda motor agar berhati-hati dan tetap mengutamakan keselamatan.

“Sebaiknya jangan melakukan perjalanan lebih dari 100 km. Karena dari statistik menunjukkan kecelakaan jalan tertinggi melibatkan para pengguna sepeda motor,” tandas Budi.

Baca juga artikel terkait CUACA EKSTREM atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Anggun P Situmorang