Menuju konten utama

Menhub: Dana Reaktivasi Rel Kereta Jabar Diperkirakan Rp2-3 Triliun

Pemerintah pusat dan daerah Jawa Barat masih mempersiapkan sumber dana untuk mulai mengaktifkan lagi jalur kereta di Jawa Barat.

Menhub: Dana Reaktivasi Rel Kereta Jabar Diperkirakan Rp2-3 Triliun
Petugas mengecek kelayakan rel kereta api di Kampung Petukangan, Karangantu, Serang, Banten, Rabu (12/9/2018). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

tirto.id - Pemerintah akan segera mereaktivasi empat jalur kereta di Jawa Barat mulai Januari 2019. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan empat jalur tersebut akan dikhususkan untuk kereta berpenumpang.

Budi memperkirakan dana yang dibutuhkan akan lebih dari Rp1 triliun. Besarnya dana yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kembali rel sepanjang 47 kilometer itu disebabkan oleh banyaknya lahan yang kini sudah beralih fungsi.

"Yang dibutuhkan cukup besar sekali. Banyak ya bisa Rp2-3 triliun," kata Budi saat dijumpai di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2018).

Saat ini, pemerintah pusat dan daerah Jawa Barat masih mempersiapkan sumber dana untuk mulai mengaktifkan lagi jalur tersebut. Selain APBN, pemerintah juga akan mencari dana pinjaman.

"Kita sangat mendukung makannya kita akan mengaktifkan semua sumber dana dari APBN, korporasi maupun pihak-pihak yang lain," imbuhnya.

Empat jalur yang akan diaktifkan adalah rute Banjar-Pangandaran-Cijulang-Parigi; Cibatu-Garut-Cikajang; Bandung-Dayeuhkolot-Banjaran-Ciwidey; serta Rancaekek-Tanjungsari.

Menurut Budi, reaktivasi ini akan sangat bermanfaat untuk transportasi warga terutama yang selama ini menggunakan jalur Kopo, Dayeuhkolot, atau Bojongsoang, yang kerap macet. Dengan kereta ini, warga selatan Bandung juga akan lebih mudah dan cepat sampai pusat kota atau sebaliknya.

Baca juga artikel terkait PROYEK REL KERETA API atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra