tirto.id - Suasana Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia ramai betul setelah salat Jumat (21/9/2018). Hingga pukul 14.00 WIB, setidak terdapat lima tenda satuan dari Polda Metro Jaya dan delapan mobil baracuda Brimob yang sudah hadir—termasuk yang bertuliskan "Raisa: Pengurai Massa."
Hari ini memang hari yang penting. Dua pasangan calon (paslon) presiden-wakil presiden 2019—Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno—akan datang mengambil nomor urut untuk pemilu mendatang.
Per Minggu (23/9/2018) besok, kampanye Pilpres 2019 sudah dinyatakan legal dan bisa berlangsung hingga April 2019.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan hari ini harus disambut dengan "riang gembira", tak cuma oleh mereka, "tapi semua orang Indonesia."
Setelah pukul 16.00 WIB, kawasan di sekitar KPU akan ditutup dan dijaga ketat. Hanya beberapa pihak yang diizinkan memasuki area tersebut. Kata Arief, beberapa pihak tersebut ialah penyelenggara pemilu seperti KPU, Badan Pengawas Pemilu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Lembaga Swadaya Masyarakat terkait, dan jajaran pemerintahan lain.
Bagaimana dengan partai politik? Apakah diizinkan masuk?
"Parpol sudah bergabung dengan tim pendukung. Hari ini kan yang punya acara bukan parpol, tapi paslon. Mereka ada di dalamnya. Kami memberikan kuota, silakan masing-masing paslon mengatur di internal mereka," kata Arief.
Setelah selesai pengundian nomor urut, yang dijadwalkan dimulai pukul delapan malam, kata Arief, KPU bakal memberikan waktu paslon berpidato. "Kami berikan kesempatan untuk memberikan statement," kata Arief.
Mencegah Bentrokan
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan wilayah KPU akan dibagi dalam empat ring dengan skala penjagaan yang berbeda-beda. Tujuannya tak lain untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi.
"Kami dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan Pemprov DKI telah melakukan persiapan mengenai pola pengamanan pemilu. Persiapan ini untuk menerapkan penjagaan hingga empat ring: ruang sidang, luar ruang sidang, luar gerbang KPU, dan seluruh jalan sekitar KPU," kata Roma kepada awak media pukul 14.15 WIB, tepat setelah rapat persiapan dengan seluruh pasukan.
"Pasukan yang diterjunkan: 5.000-an personel untuk semua ring," tegasnya.
Kombes Roma Hutajulu mengatakan Jalan Imam Bonjol—jalan utama KPU—bakal ditutup sebelum jam 16.00 WIB agar memberi ruang seluruh paslon lewat. Ia mengimbau masyarakat menghindari jalan tersebut.
Pada pukul 14.30, gerbang KPU bagian luar sudah ramai dihadiri relawan Prabowo-Sandi yang dijadwalkan hadir terlebih dahulu ketimbang Jokowi-Ma'ruf. Mereka ramai-ramai memakai seragam biru bertuliskan "Relawan Prabowo-Sandi" dan kaos hitam bertuliskan "2019 Prabowo Presiden."
Puluhan orang berseragam Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) juga hadir. Mereka terpantau sedang santai, sembari minum dan makanan.
Kemungkinan semakin malam bakal semakin banyak relawan yang datang. Mereka tak bakal boleh masuk ke gedung. Titik terdekat hanya pintu gerbang KPU. Mengenai ini, Roma Hutajulu mengaku sudah punya rencana khusus.
"Massa luar parpol itu ada di seberang KPU. Sama seperti pendaftaran kemarin," katanya. Massa pendukung bakal dipisah. Pintu KPU sebelah kanan diperuntukkan bagi relawan Jokowi-Ma'ruf, sementara sisi kiri, dari arah Bank Mandiri, untuk titik berkumpul massa Prabowo-Sandi.
Sebagai pengingat, ketika pendaftaran caleg pada 17 Juli lalu sempat terjadi kericuhan antara massa Perindo dan PDI-Perjuangan meski tak besar.
Pedagang minuman, makanan ringan dan berat, sudah mulai sibuk sejak siang tadi, melayani pelanggan dari Polri, TNI, hingga relawan. Meski mungkin siapa pun presidennya tak bakal mengubah nasib mereka, namun setidaknya hari ini mereka dapat untung lebih banyak dari hari-hari biasanya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino