Menuju konten utama

Menghitung Lumbung Suara Pilgub Jawa Tengah

Ganjar-Yasin diuntungkan statusnya sebagai petahana dan dukungan dari partai yang merupakan partai paling kuat di Jawa tengah.

Menghitung Lumbung Suara Pilgub Jawa Tengah
infografik periksa data Lumbung Suara Pilgub Jawa Tengah

tirto.id - Persaingan dua kubu pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 terasa kurang greget jika dibandingkan dengan Jawa Timur dan Jawa Barat. Meski masih ada dua bulan sisa masa kampanye, hingga kini suasana persaingannya masih relatif kondusif. Namun, bukan berarti tidak ada riak sama sekali.

Pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah kali ini, hanya ada dua pasangan yang akan bersaing memperebutkan kursi gubernur dan wakilnya. Dua tokoh yang berkompetisi sebagai calon pemimpin Jawa Tengah bukanlah wajah baru di panggung politik.

Ganjar Pranowo kembali maju pada Pemilihan Gubernur periode ini. Sebagai calon petahana, Ganjar dipasangkan dengan Taj Yasin Maimun atau Gus Yasin—anak dari pengasuh Pondok Pesantren Sarang, Rembang, KH Maimun Zubair. Pasangan Ganjar-Yasin maju dengan dukungan PDI Perjuangan, Nasdem, Partai Demokrat, PPP, dan Golkar.

Lawannya, Sudirman Said, mantan Menteri ESDM 2014-2016, didampingi Ida Fauziyah yang merupakan anggota DPR dari PKB. Pasangan ini diusung oleh koalisi Gerindra, PKB, PKS, dan PAN.

KPU Jawa Tengah mendata 28.425.391 pemilih pada pemilihan kepala daerah 2018. Dua kandidat ini harus beradu memperebutkan suara di 35 wilayah yang terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kota di Jawa Tengah.

Lantas, wilayah mana saja yang berpotensi menjadi basis suara bagi masing-masing pasangan?

Dari sebaran penduduk di 35 Kabupaten/Kota Jawa Tengah, 16 wilayah di antaranya memiliki jumlah penduduk kategori usia pemilih paling banyak. Artinya, jika salah satu kandidat mampu mengambil alih wilayah tersebut maka lebih dari 60 persen suara sudah dikantongi.

infografik periksa data Lumbung Suara Pilgub Jawa Tengah

Kabupaten Cilacap tercatat menjadi wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak, yaitu 1,73 juta atau sekitar 6,11 persen dari total pemilih. Posisi kedua ditempati oleh Kabupaten Banyumas yang memiliki 1,58 juta pemilih atau 5,57 persen. Kota Tegal menjadi wilayah dengan estimasi jumlah pemilih paling sedikit di Jawa Tengah, yaitu 210 ribu jiwa.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Jawa Tengah merupakan lumbung suara bagi PDI Perjuangan. Hal ini dibuktikan oleh hasil Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013. Pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko yang hanya diusung PDI Perjuangan berhasil unggul telak mengalahkan dua kandidat lainnya.

Dari hasil tersebut, kantung suara Ganjar-Heru tersebar pada 29 wilayah Jawa Tengah. Pasangan ini mampu meraih suara lebih dari 50 persen pada 13 wilayah di Jawa Tengah. Bahkan, di Kabupaten Sukoharjo dan Kota Surakarta, pasangan ini mampu meraih lebih dari 70 persen suara, yaitu 73,74 persen dan 78,7 persen.

infografik periksa data Lumbung Suara Pilgub Jawa Tengah

Di Kabupaten Purbalingga, Boyolali, Karanganyar, dan Sragen, pasangan yang dikenal dengan nama Gagah ini berhasil meraih sekitar 60 persen suara. Hal ini menegaskan bahwa PDI Perjuangan memang masih memimpin di Jawa Tengah.

Kekuatan PDI sebagai partai besar yang mendukung Ganjar-Taj Yasin pada Pemilihan Gubernur 2018 ini juga terlihat dari sebaran kursi DPRD baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten Kota yang menjadi mayoritas di hampir seluruh wilayah.

Pada tingkat Provinsi, PDI berhasil mendapatkan 27 kursi pada pemilihan legislatif 2014. Pada tingkat Kabupaten/Kota, hanya 6 dari 35 wilayah yang tidak berhasil ditempati PDI Perjuangan dengan jumlah kursi terbanyak, yaitu Kab. Blora (6 kursi), Kab. Rembang (5 kursi), Kab. Demak (8 Kursi), Kab. Pekalongan (11 kursi), Kab. Tegal (11 kursi), dan Kota Pekalongan (4 kursi).

infografik periksa data Lumbung Suara Pilgub Jawa Tengah

Berdasarkan data suara untuk pasangan Ganjar-Heru pada Pilgub 2013 serta sebaran jumlah kursi DPRD Kabupaten/Kota, bisa diperoleh perkiraan kantong suara Ganjar untuk pemilihan 2018. Perkiraan berdasarkan wilayah di mana PDI pada Pilgub 2013 mendapat suara di atas 50 persen dikombinasikan dengan porsi kursi PDI Perjuangan di DPRD sebagai partai bersuara terbanyak.

Dengan kriteria itu, ada 13 wilayah yang akan menjadi lumbung suara Ganjar-Taj Yasin: Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Purworejo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, dan Pemalang, serta kota Magelang, Surakarta, dan Semarang.

Bila dilihat dari dua indikator ini, modal Ganjar-Yasin pada Pilgub tahun ini memang kuat. Ditambah adanya koalisi partai lain yang juga cukup kuat di wilayah Jawa Tengah, seperti Golkar yang mendapatkan 10 kursi di DPRD Provinsi, Demokrat dengan 9 kursi dan PPP sebanyak 8 kursi.

Bagaimana dengan Sudirman Said dan Ida Fauziyah?

Seolah ingin mengulang kesuksesan Pilkada DKI 2017, Partai Gerindra mencoba mengambil kesempatan untuk merebut basis PDI Perjuangan di Jawa Tengah. Nama Sudirman Said akrab didengar kala menjabat Menteri ESDM dan kian populer saat menjadi ketua Tim Sinkronasi Anies-Sandi.

Pada pemilihan anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota 2014, Gerindra memang belum menjadi partai dengan tingkat keterpilihan tinggi. Di tingkat Provinsi, partai ini hanya mendapatkan 11 kursi, kurang dari setengahnya PDI Perjuangan. Pada tingkat kabupaten/kota, Gerindra mendapatkan kursi terbanyak hanya di Kab. Pati. Jumlah kursi yang didapat pun sama dengan PDI, yaitu masing-masing 8 buah.

infografik periksa data Lumbung Suara Pilgub Jawa Tengah

Lalu, pada Pemilihan Gubernur 2013, pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono yang diusung oleh Gerindra pun tidak berhasil mendapat kemenangan. Dari 35 wilayah pemilihan, pasangan ini hanya mampu menduduki peringkat kedua di 5 wilayah, yaitu Kab. Magelang, Klaten, Sukoharjo, Tegal, dan Kota Surakarta. Bahkan, porsi suara terbesarnya hanya mencapai 32,77 persen yang berada di Kab. Tegal.

Seperti Ganjar, potensi wilayah yang akan memberikan suara untuk pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah juga dapat dilihat dari proporsi kursi DPRD di kabupaten/kota dari Gerindra dan Partai koalisi lainnya.

Pada pemilihan legislatif tersebut, PKB terlihat lebih kuat dibandingkan tiga partai koalisi lainnya. Dari 35 wilayah, PKB berhasil menjadi partai dengan kursi terbanyak di empat wilayah, yaitu Kab. Demak, Batang, Pekalongan, dan Tegal. Gerindra dan PAN mendapatkan kursi terbanyak masing-masing di satu Kabupaten yaitu Pati (Gerindra) dan Banjarnegara (PAN). Namun, PKS tak punya lumbung suara di satu wilayah pun.

infografik periksa data Lumbung Suara Pilgub Jawa Tengah

Wilayah yang menjadi potensi lumbung suara bagi pasangan Sudirman-Ida adalah Kab. Banjarnegara, Pati, Demak, Batang, dan Pekalongan. Kesimpulan ini diambil ini berdasarkan perolehan kursi terbanyak dari masing-masing partai pendukung yang dikombinasikan dengan perolehan kursi di urutan kedua terbanyak, kemudian urutan ketiga.

Melihat peta kekuatan partai serta hasil Pilgub 2013 yang lalu, pasangan Ganjar memang berada di atas angin. Selain statusnya sebagai petahana, wilayah yang potensial menjadi lumbung suaranya juga memiliki jumlah pemilih yang banyak. Seperti Kab. Banyumas, Klaten, Pemalang, dan Kota Semarang.

Pasangan Sudirman Said dan Ida memang perlu berjuang lebih kuat. Dari wilayah yang menjadi potensi lumbung suara, cuma Kabupaten Pati yang memiliki jumlah calon pemilih di atas satu juta. Selain itu, kabupaten ini pun satu-satunya wilayah di mana Gerindra mendapatkan suara terbanyak.

Baca juga artikel terkait PERIKSA DATA atau tulisan lainnya dari Desi Purnamasari

tirto.id - Politik
Reporter: Desi Purnamasari
Penulis: Desi Purnamasari
Editor: Maulida Sri Handayani